
Deretan Saham yang Dikoleksi Yusuf Mansur, Yakin nih?

PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL)
Berdasarkan laporan konsolidasi terbaru yang dilaporkan perusahaan, pada kuartal I-2021, pendapatan REAL tercatat naik 21% menjadi Rp 4,94 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,08 miliar.
Laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan, tumbuh 41% menjadi Rp 580,11 juta dari sebelumnya Rp 410,67 juta. Sehingga laba per saham dasar naik menjadi Rp 0,09 dari sebelumnya Rp 0,06.
Aset perusahaan tercatat turun tipis menjadi Rp 352,23 miliar, sedangkan ekuitas perusahaan naik tipis menjadi Rp 350,56 miliar, Tercatat perusahaan hanya memiliki liabilitas 1,67 miliar.
Berdasarkan data RTI, nilai return on equity (ROE) tercatat sebesar 0,68% sedangkan return on asset (ROA) sebesar 0,64%. Angka ini tentu masih jauh dari kata menggembirakan, akan tetapi ini masih merupakan nilai dari kuartal pertama yang disetahunkan.
PT Berkah Beton Sadaya (BEBS)
Emiten yang baru melantai di bursa awal tahun ini telah menyampaikan laporan keuangan kuartal II-2021. Dalam laporan tersebut tercatat pendapatan bersih perseroan meningkat drastis naik 183% secara tahunan menjadi Rp 182,55 miliar dari semula Rp 64,48 miliar.
Laba bersih perseroan juga ikut meningkat menjadi RP 40,10 miliar dari sebelumnya Rp 12,96 miliar. Akan tetapi setelah resmi menjadi perusahaan publik, laba per saham turun menjadi Rp 4,81 dari sebelumnya Rp 89.
Setelah IPO, jumlah aset perusahaan juga meningkat 59% menjadi Rp 647,22 miliar. Ekuitas perusahaan juga mengalami pertumbuhan signifikan, naik 61% menjadi Rp 611,87 miliar. Liabilitas perusahaan berada di angka 35,35 miliar.
Data RTI mencatat nilai return on equity (ROE) BEBS tercatat sebesar 13,30% sedangkan return on asset (ROA) sebesar 12,40%. Secara fundamental angka ini tentu dapat dikatakan cukup bagus.
PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA)
Emiten awal tahun ini dibeli oleh Rudy Tanoe (kakak dari bos MNC, Hary Tanoe) ini mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 56% menjadi 5,21 miliar pada kuartal I-2021.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi perusahaan, pendapatan ini naik 56% secara tahunan dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,34 miliar.
Peningkatan pendapatan mampu membuat perusahaan memperoleh laba bersih senilai Rp 1,64 miliar dari semula mengalami kerugian bersih Rp 22,68 juta.
Jumlah nilai aset perusahaan tumbuh tipis menjadi Rp 6,81 miliar, sedangkan ekuitas perusahaan masih negatif atau mengalami defisiensi modal sebesar Rp 8,97 miliar.
Berbeda dengan dua emiten sebelumnya yang liabilitasnya relatif sangat kecil terhadap nilai aset, kewajiban ZBRA cukup besar dan tercatat sejumlah Rp 15,77 miliar dengan 85% dari total merupakan kewajiban jangka pendek.
Dengan nilai aset terbatas, return on asset (ROA) ZBRA tercatat sebesar 96,56% , angka yang cukup fantastis. Tapi perlu diingat meskipun kinerja perusahaan membaik, ZBRA masih mengalami defisiensi modal dengan kewajiban liabilitas yang menggunung.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
