Saham The Duck King-LMPI Melonjak, BACA-REAL Profit Taking!
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten yang bergerak di bisnis peralatan rumah tangga PT Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) dan emiten pengelola restoran chinese food The Duck King PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) berbagi tempat di daftar top gainers pada sesi II perdagangan hari ini, Rabu (25/8/2021).
Berbeda, saham bank PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) dan emiten yang bergerak di bidang usaha penjualan real estate PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) menjadi saham 'pecundang'.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound hari ini. IHSG naik 0,39% ke posisi 6.113,240 pada penutupan sesi I perdagangan Rabu (25/8).
Menurut data BEI, ada 249 saham naik, 240 saham merosot dan 162 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,23 triliun dan volume perdagangan mencapai 24,39 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 507,13 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 238,96 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (25/8).
Top Gainers
Langgeng Makmur Industri (LMPI), saham +34,07%, ke Rp 244, transaksi Rp 24,3 M
Berkah Beton Sadaya (BEBS), +18,92%, ke Rp 880, transaksi Rp 128,6 M
MegaPower Makmur (MPOW), +18,75%, ke Rp 95, transaksi Rp 19,8 M
Jaya Bersama Indo (DUCK), +16,96%, ke Rp 200, transaksi Rp 44,0 M
Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM), +16,50%, ke Rp 240, transaksi Rp 30,8 M
Top Losers
Harapan Duta Pertiwi (HOPE), saham -6,59%, ke Rp 156, transaksi Rp 14,4 M
PAM Mineral (NICL), -6,58%, ke Rp 142, transaksi Rp 266,7 M
Bank Capital Indonesia (BACA), -5,66%, ke Rp 500, transaksi Rp 697,7 M
Centratama Telekomunikasi Indonesia (CENT), -4,74%, ke Rp 362, transaksi Rp 48,0 M
Repower Asia Indonesia (REAL), -4,24%, ke Rp 113, transaksi Rp 75,4 M
Saham LMPI menduduki puncak top gainers setelah melesat 34,07% ke Rp 244/saham, rebound dari koreksi 1,09% pada Selasa kemarin. Dalam sepekan saham ini melesat 30,48%, sementara dalam sebulan melejit 38,94%.
Setali tiga uang, saham DUCK melambung 16,96% ke Rp 200/saham, setelah kemarin stagnan di harga Rp 171/saham. Saham DUCK melonjak 25,79% dalam seminggu belakangan, sedangkan dalam sebulan naik 49,25%.
Di kutub berbeda, saham BACA terkena aksi ambil untung (profit taking) para investor sehingga sahamnya turun 2,83%. Sebelumnya, saham ini telah melaju kencang selama 3 hari beruntun.
Manajemen BACA tengah menggelar RUPSLB pada Rabu ini untuk meminta persetujuan aksi korporasi penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Selain saham BACA, saham REAL juga ambles 4,24%, seiring investor mulai merealisasikan keuntungannya. Kemarin, saham REAL melesat 14,56% dan menjadi salah satu top gainers di bursa.
Sebelumnya, saham ini tiba-tiba bangkit dan melonjak lebih dari 30% pada Senin (16/8) sampai Kamis (19/8), seiring adanya kabar Ustaz Yusuf Mansur membeli saham tersebut senilai Rp 30 miliar pada Senin pekan lalu.
Saham ini cenderung saham 'tidur', karena jarang sekali beraktivitas di bursa sejak debutnya pada 6 Desember 2019. Terakhir kali saham REAL bergerak adalah pada 26 November 2020 ketika ditutup naik 4,00% ke Rp 52/saham.
Sebelumnya, BEI saham ini terkena radar Bursa Efek Indonesia (BEI) karena bergerak di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA), setelah bergerak naik secara signifikan.
Setelah masuk kategori UMA, BEI pun memberikan pertanyaan seputar proyek perusahaan tersebut dan masuknya Yusuf Mansur, pemilik PT Paytren Aset Manajemen, menjadi pemegang saham perusahaan di atas 5%.
Rully Muliarto, Direktur REAL, dalam suratnya menjelaskan bahwa perseroan dan Yayasan Daarul Qur'an Indonesia (DAQU) melakukan penandatanganan kerja sama pembangunan dan pengembangan Pesantren Daarul Qur'an beserta sarana dan fasilitas pendukung di seluruh Indonesia.
Selain itu kerja sama yang diteken pada Rabu 18 Agustus lalu tersebut juga meliputi penyediaan perumahan untuk pimpinan, karyawan dan seluruh tenaga pendidik dan kependidikan pesantren Daarul Qur'an di seluruh Indonesia.
Salah satu proyek yang akan dikembangkan adalah Pesantren DAQU Mandiri Jakarta, yang berlokasi di bilangan Pasar Minggu Jakarta Selatan, dengan konsep Green Building, gedung pesantren 12 lantai ini akan di-design ramah lingkungan.
"Nilai proyeknya sebesar Rp 100 miliar serta potensi income-nya sebesar Rp 150-200 miliar," kata Rully, dalam keterbukaan informasi di BEI, dikutip Senin (23/8).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)