Jalan Lapang Tanpa Hambatan, IHSG Siap Balik 6.100 di Sesi 2
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten melaju di jalur hijau pada perdagangan sesi pertama Senin (23/8/2021), tanpa sekalipun menyentuh zona merah di tengah tren positif di kawasan Asia Pasifik.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.086,83 atau bertambah 56 poin (+0,93%). Dibuka naik 0,11% ke 6.037,7, indeks acuan utama bursa ini terus melaju tak terbendung hingga menyentuh level tertingginya pada 6.091,775 jelang pukul 11:00 WIB.
Posisi pembukaan IHSG itu juga sekaligus menjadi level terendah hariannya. Sebanyak 365 saham menguat, 146 lain melemah, dan 131 sisanya flat.
Nilai transaksi bursa surut ke kisaran Rp 6,9 triliun yang melibatkan 13 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 1 jutaan kali. Mayoritas investor asing hari ini mengambil posisi beli, sehingga mencetak pembelian bersih (net buy) Rp 44,11 miliar.
IHSG mengikuti tren pergerakan bursa utama di Asia Pasifik yang juga menghijau, di mana indeks bursa Taiwan memimpin dengan reli sebesar 2,6% diikuti indeks Nikkei Jepang sebesar 1,83%. Koreksi hanya menimpa bursa Strait Times Singapura yang tertekan tipis (-0,07%).
Sentimen positif mendominasi setelah koreksi pekan lalu akibat kekhawatiran pengetatan likuiditas di Amerika Serikat (AS) dinilai berlebihan. Harga komoditas yang pekan lalu anjlok hari ini juga menguat, seperti harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent yang kompak naik 1,7%, masing-masing ke level US$63,2 dan US$66,3/barel.
Dari dalam negeri, investor memantau arah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Jawa dan Bali yang berakhir hari ini.
Kasus Vovid-19 kembali menurun dengan 12.408 kasus sehari pada Minggu (22/8/2021), atau lebih rendah dari hari sebelumnya 16.744 kasus. Capaian ini merupakan terendah sejak 16 Juni 2021.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas bawah maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terapresiasi.
Untuk melanjutkan tren bullish atau penguatan, indeks perlu melewati level resistance yang berada di area 6.113. Sementara untuk merubah tren bullish menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.050.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 56 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli maupun jenuh jual akan tetapi RSI terkonsolidasi naik setelah sebelumnya mendekati level jenuh jual yang menunjukkan Indeks berpeluang menguat.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsolidasi naik.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)