Gainers-Losers Sesi I

Saham MLPL-BBYB Melejit, Saham REAL-BBKP Kompak Ambles!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
23 August 2021 12:37
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten Grup Lippo PT Multipolar Tbk (MLPL) dan emiten perbankan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menjadi top gainers pada perdagangan sesi I hari ini, Senin (23/8/2021).

Sementara, saham emiten yang bergerak di bidang usaha penjualan real estate PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) dan emiten bank PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) masuk ke daftar top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan hingga siang ini. IHSG melesat 0,93% ke posisi 6.086,836 pada penutupan sesi I perdagangan Senin (23/8).

Menurut data BEI, ada 365 saham naik, 146 saham merosot dan 131 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,96 triliun dan 13,94 volume perdagangan mencapai miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 44,11 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 13,87 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (23/8).

Top Gainers

  1. Limas Indonesia Makmur (LMAS), saham +20,54%, ke Rp 135, transaksi Rp 24,2 M

  2. Multipolar (MLPL), +19,14%, ke Rp 498, transaksi Rp 138,8 M

  3. Bank Neo Commerce (BBYB), +18,96%, ke Rp 1.600, transaksi Rp 342,7 M

  4. Medco Energi Internasional (MEDC), +12,22%, ke Rp 505, transaksi Rp 105,7 M

  5. Harapan Duta Pertiwi (HOPE), +11,17%, ke Rp 199, transaksi Rp 72,3 M

Top Losers

  1. Perintis Triniti Properti (TRIN), saham -6,55%, ke Rp 157, transaksi Rp 3,1 M

  2. Repower Asia Indonesia (REAL), -6,36%, ke Rp 103, transaksi Rp 3,5 M

  3. Sunindo Adipersada (TOYS), -6,25%, ke Rp 120, transaksi Rp 29,3 M

  4. Bank KB Bukopin (BBKP), -5,45%, ke Rp 520, transaksi Rp 332,2 M

  5. Panca Mitra Multiperdana (PMMP), -3,70%, ke Rp 520, transaksi Rp 10,3 M

Saham MLPL melesat 19,14% ke Rp 498/saham, melanjutkan kenaikan 2,45% pada Jumat pekan lalu. Sebelum menguat dalam dua hari terakhir, saham MLPL sempat anjlok selama7 hari beruntun.

Selain MLPL, saham BBYB juga melonjak 18,96%, melanjutkan kenaikan 1,13% pada Jumat pekan lalu. Kenaikan saham BBYB bersamaaan dengan belasan saham bank mini atau bank BUKU II (bank KBMI 1) lainnya, yang kembali diborong investor seiring dengan dirilisnya aturan bank digital oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Kamis pekan lalu.

Berbeda, saham REAL, anjlok 6,36% ke Rp 103/saham, melanjutkan koreksi 6,78% pada Jumat pekan lalu.

Pelemahan dalam 2 hari terakhir terjadi setelah saham ini tiba-tiba bangkit dan melonjak lebih dari 30% pada Senin (16/8) sampai Kamis (19/8), seiring adanya kabar Ustaz Yusuf Mansur membeli saham tersebut senilai Rp 30 miliar pada Senin pekan lalu..

Saham ini cenderung saham 'tidur', karena jarang sekali beraktivitas di bursa sejak debutnya pada 6 Desember 2019. Terakhir kali saham REAL bergerak adalah pada 26 November 2020 ketika ditutup naik 4,00% ke Rp 52/saham.

Sebelumnya, BEI saham ini terkena radar Bursa Efek Indonesia (BEI) karena bergerak di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA), setelah bergerak naik secara signifikan.

Setelah masuk kategori UMA, BEI pun memberikan pertanyaan seputar proyek perusahaan tersebut dan masuknya Yusuf Mansur, pemilik PT Paytren Aset Manajemen, menjadi pemegang saham perusahaan di atas 5%.

Rully Muliarto, Direktur REAL, dalam suratnya menjelaskan bahwa perseroan dan Yayasan Daarul Qur'an Indonesia (DAQU) melakukan penandatanganan kerja sama pembangunan dan pengembangan Pesantren Daarul Qur'an beserta sarana dan fasilitas pendukung di seluruh Indonesia.

Selain itu kerja sama yang diteken pada Rabu 18 Agustus lalu tersebut juga meliputi penyediaan perumahan untuk pimpinan, karyawan dan seluruh tenaga pendidik dan kependidikan pesantren Daarul Qur'an di seluruh Indonesia.

Salah satu proyek yang akan dikembangkan adalah Pesantren DAQU Mandiri Jakarta, yang berlokasi di bilangan Pasar Minggu Jakarta Selatan, dengan konsep Green Building, gedung pesantren 12 lantai ini akan di-design ramah lingkungan.

"Nilai proyeknya sebesar Rp 100 miliar serta potensi income-nya sebesar Rp 150-200 miliar," kata Rully, dalam keterbukaan informasi di BEI, dikutip Senin (23/8).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham REAL-ICON Melesat di Awal Pekan, WSKT-BUKA Anjlok!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular