
Bersiap! Deretan Bank Mini Ini Bakal Punya Investor Baru

3. PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA)
BACA berencana menggelar Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV) melalui penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue sebanyak-banyaknya 20 miliar saham.
Mengacu pada keterbukaan informasi yang dipublikasikan BACA, nilai nominal rights issue tersebut sebesar Rp 100 per saham. Untuk aksi korporasi ini, manajemen BACA akan meminta restu para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada Rabu, 25 Agustus mendatang.
Menurut penjelasan manajemen BACA, dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan.
Belum diketahui siapa investor baru yang akan masuk untuk memperkuat permodalan BACA. Sebelumnya, BACA sempat dikabarkan akan dibeli oleh induk e-commerce Shopee Sea Group Pada Februari lalu. Sea Group dirumorkan tertarik mengembangkan Capital Net milik perseroan yang telah digunakan pelanggan sejak 2019.
Namun akhirnya SEA Ltd mencaplok Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) yang kemudian menjadi Bank Seabank Indonesia.
4. PT Bank Ganesha Tbk (BGTG)
Bank Ganesha juga berencana memenuhi kewajiban pemenuhan modal inti dengan menambah modal melalui injeksi dana dari pemegang saham pengendali perseroan.
Pada 22 Juli 2021, PT Equity Development Investment Tbk (GSMF), yang merupakan pemegang saham pengendali BGTG, telah melakukan keterbukaan informasi mengenai rencana rights issue.
Jumlah saham yang rencananya akan diterbitkan mencapai 10,1 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100/saham. Angka tersebut senilai 135,48% dari modal yang ditempatkan penuh dan disetor penuh.
Menurut penjelasan manajemen, penggunaan dana hasil rights issue tersebut, salah satunya, adalah untuk meningkatkan investasi saham GSMF di BGTG.
Saat ini, pihak BGTG masih menunggu pelaksanaan rights issue tersebut yang harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dalam RUPST, yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 30 Agustus 2021.
Menurut pemberitaan media massa, pihak BGTG juga sempat mempertimbangkan soal kemungkinan masuknya investor strategis dalam usaha untuk memenuhi ketentuan modal inti seperti yang dimaksud di atas.
5. PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS)
Emiten bank milik pengusaha nasional Alim Markus, BMAS, sudah mendapat restu pemegang saham untuk melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 2,28 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Investor Thailand, Kasikorn Vision Company dipastikan akan menyerap rencana penambahan modal melalui HMETD Bank Maspion sebanyak-banyaknya 2,28 miliar saham baru. Hal itu sudah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 8 April 2021 di Surabaya, Jawa Timur.
Belum ditetapkan harga pelaksanaan rights issue ini, namun, CNBC Indonesia sebelumnya mencatat, jika mengacu pada pergerakan harga saham BMAS rata-rata di kisaran Rp 1.370 sampai dengan Rp 1.610 per saham, maka dari rights issue ini, diperkirakan perseroan akan meraih dana sebesar Rp 3,13 triliun sampai dengan Rp 3,68 triliun.
Adapun kabar terbaru, pada 13 Juli lalu, pihak Bank Maspion mengumumkan rencana perubahan struktur dan perpanjangan waktu rights issue hingga waktu yang belum ditentukan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
