
IHSG Tumbang 2%, Duh 15 Saham Kena ARB!

Jakarta, CNBC Indonesia-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk 2,06% ke level 5.992,32 pada perdagangan Kamis (19/7/21) di tengah kabar kemungkinan terjadinya tapering oleh The Fed di tahun ini.
Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 14 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 339 miliar di pasar reguler. Tercatat 120 saham naik, 407 terkoreksi, dan sisanya 120 stagnan.
Koreksi hari ini terpaksa menelan korban dimana tercatat 15 saham dengan nilai transaksi perdagangan yang besar terpaksa tumbang hingga ke level ARB alais level koreksi tertinggi harian yang diijinkan oleh regulator yakni 7%.
Simak tabel berikut.
Tercatat mayoritas saham-saham yang terkoreksi parah pada perdagangan hari ini merupakan saham-saham bank seperti PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW).
Sisanya saham-saham berkapitalisasi pasar menengah seperti PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) milik Sandiaga Uno juga terkoreksi 6,84% ke level ARB. Anak usaha Astra Internasional PT Acset Indonusa Tbk (ACST) juga ambruk 6,87%.
Risalah The Fed yang dirilis tadi malam menunjukkan peluang tapering atau pengurangan pembelian aset oleh The Fed di tahun ini, sebab inflasi dikatakan sudah mencapai target dan pemulihan pasar tenaga kerja juga hampir sesuai ekspektasi.
"Melihat ke depan, sebagian besar partisipan (Federal Open Market Committee/FOMC) mencatat bahwa selama pemulihan ekonomi secara luas sesuai dengan ekspektasi mereka, maka akan tepat untuk melakukan pengurangan nilai pembelian aset di tahun ini," tulis risalah tersebut.
Meski demikian, risalah tersebut juga menunjukkan 'beberapa' anggota FOMC memilih untuk melakukantaperingdi awal tahun depan.
Nilai QE saat ini sebesar US$ 120 miliar per bulan, dengan rincian US$ 80 miliar untuk pemebelian obligasi pemerintah (Treasury) dan US$ 40 miliar untuk efek beragun aset KPR (Mortgage-Backed Security/MBS).
Dalam survei terbaru tersebut, The Fed akan mengurangi pembelian Treasury sebesar US$ 10 miliar, dan MBS sebesar US$ 5 miliar.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) hari ini diperkirakan masih mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini.
Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat menggelar RDG pada 18-19 Agustus 2021. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate akan bertahan di 3,5%.
Seluruh institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus memperkirakan suku bunga acuan bertahan. Semua sepakat bulat, aklamasi, tiadadissenting opinion.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham