
Tunggu Izin Digital OJK, BRI Agro Rights Issue 2 Miliar Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) atau Bank BRI Agroniaga akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang tengah menunggu izin layanan digital dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,15 miliar saham dengan nominal Rp 100/saham. Jumlah tersebut setara dengan 9,96% saham yang ditempatkan dan disetor perusahaan.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan untuk penguatan permodalan terutama sebagai modal kerja dalam rangka penyaluran dana berbasis digital.
Harga rights issue ini paling sedikit sama dengan batasan harga terendah saham yang diperdagangkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sebagaimana diatur Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.
Penetapan jumlah dan harga pelaksanaan, akan memperhatikan kondisi terakhir dari hal-hal antara lain kondisi makroekonomi, industri perbankan dan pasar modal, kondisi fundamental dan kinerja Perseroan, volatilitas harga saham Perseroan dan masukan dari para Pemegang Saham.
Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, perusahaan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 September 2021 mendatang.
Setelah rights issue ini, maka kepemilikan BBRI akan meningkat menjadi 87,19% dari 86,06% sedangkan kepemilikan publik akan terdilusi menjadi 12,81% dari 13,91%.
Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya, maka akan terjadi dilusi kepemilikan sebesar 9,06% dari persentase kepemilikan sahamnya saat ini.
Adapun saat ini BRI Agro melakukan pengembangan produk melalui pinjaman digital. Langkah ini telah dimulai dengan berkolaborasi bersama ekosistem yang berada di industri keuangan digital yaitu fintech.
Hal ini sesuai dengan langkah perusahaan untuk beralih menjadi bank digital, sejalan dengan langkah perusahaan yang telah mendaftarkan diri ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Utama BRI, Sunarso menyebut memang sedang menyiapkan BRI Agro menjadi bank digital BRI.
Sunarso menyebut, secara bisnis, BRI Agro saat ini dinilai sudah cukup baik, sehingga sewaktu-waktu bila mengubah model bisnis BRI Agro menjadi bank digital cukup memungkinkan. AGRO nantinya akan menjadi kendaraan bagi BRI untuk masuk ke bank digital.
"Tentang bisnis digital apakah nanti terkait dengan BRI Agro digunakan sebagai kendaraan untuk mengembangkan bisnis digital? Saya kira kita ada arah ke sana," kata Sunarso, Januari silam.
Namun, untuk masuk ke bank digital ini, masih ada beberapa persiapan yang harus dibutuhkan, mulai dari kesiapan sumber daya manusia, infrastruktur, target pasar, hingga produk yang akan dijual oleh BRI Agro.
Hingga perdagangan sesi I hari ini, Kamis (19/8/2021) saham AGRO berada di Rp 2.100/saham. Dengan asumsi harga tersebut, maka perusahaan setidaknya akan memperoleh dana Rp 4,51 triliun dalam rights issue ini.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diskon Gede! Karyawan Bisa Beli Saham Bank AGRO Murah Meriah
