Lagi Drop, Diam-diam Lo Kheng Hong Tambah Saham BMTR & MBSS!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
19 August 2021 11:30
Lo Kheng Hong, Simas Invest
Foto: Lo Kheng Hong, Simas Invest

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor saham kondang Lo Kheng Hong (LKH) baru-baru ini kembali menambah porsi kepemilikan di dua portofolio saham miliknya, yakni emiten media Grup MNC PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan emiten logistik dan pelayaran PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), LKH menambah kepemilikan di saham BMTR sebanyak 1,9 juta saham per Senin (16/8/2021).

Dengan ini, saat ini LKH menggenggam 1.009.193.700 saham atau sekitar 6,09% saham BMTR, dibandingkan pada Jumat (13/8) pekan lalu di mana LKH menguasai 1,007,293,700 atau 6,07% saham tersebut.

Sementara, dalam beberapa hari terakhir LKH tercatat 2 kali memborong saham MBSS.

Menurut data KSEI, pada Jumat (13/8) minggu lalu, investor yang dijuluki Warren Buffett Indonesia ini membeli 50.000 saham MBSS sehingga membuat total kepemilikannya menjadi 102.304.000 saham atau setara dengan 5,85% dari total saham MBSS.

Kemudian, pada Senin (16/8) minggu ini, LKH kembali membeli saham MBSS sebanyak 497.400 saham perusahaan. Dengan demikian, saat ini LKH memiliki 102.801.400 saham MBSS atau setara dengan 5,87% dari total saham perseroan.

Saham MBSS pada perdagangan jelang penutupan Kamis ini (19/8) lagi drop 0,83% di Rp 600/saham dan sepekan juga turun 4%, sementara BMTR juga minus 0,74% di Rp 268/saham dan sepekan stagnan.

Sebelumnya Grup Indika, melalui PT Indika Energy Infrastructure (IEI) berencana melepas kepemilikan saham mayoritas di MBSS yang akan dijual ke PT Galley Adhika Arnawama (GAA). Dengan demikian, perkiraan nilai penjualan MBSS adalah sejumlah US$ 41,31 juta atau setara Rp 599 miliar, nyaris Rp 600 miliar.

Sebelumnya, LKH buka-bukaan mengenai alasannya menjadi seorang investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 1989 silam.

Investasi ini dimulainya dengan menyisihkan gajinya saat masih bekerja di sebuah bank hingga akhirnya pada 1996 dia memutuskan untuk fokus menjadi investor saham.

Dia menyebutkan potensi untuk berinvestasi di saham lebih besar dibanding hanya menyimpan uang di bank. Kendati dia pernah bekerja di bank bahkan dia tidak menyimpan dananya di bank.

"Kenapa saya memilih untuk menjadi investor saham karena di bursa saham itu ada uang yang sangat besar. Kita liat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada saat ini saham-saham yang diperdagangkan nilainya kira-kira Rp 7 ribu triliun lebih," kata dia dalam sebuah webinar, dikutip Rabu (18/8/2021).

Untuk itu menurut dia pasar saham adalah tempat yang tepat untuk bisa mencari kekayaan.

Selain itu, pertimbangan lainnya adalah bahwa emiten memberikan produk dan jasa kepada masyarakat. Bahkan produknya bisa dilihat sehari-hari mulai dari bangun tidur hingga berkegiatan sehari-hari, bahkan beberapa di antaranya produknya ada yang mendunia.

"Kenapa saya memilih untuk menjadi investor saham karena perusahaan publik banyak menciptakan lapangan pekerjaan," imbuh dia.

Selain itu, pertimbangannya adalah perusahaan publik merupakan pembayar pajak yang besar untuk Indonesia.

Dia mencontohkan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) pada 2019 lalu membayarkan pajak hingga Rp 70 triliun kepada negara, bahkan di tengah pandemi tahun lalu pajak yang disetorkan nilainya naik menjadi Rp 80 triliun.

"Pajak dipakai untuk apa? Untuk pembangunan, untuk membantu rakyat miskin, untuk penanganan pandemi ini," jelas dia.

Alasan selanjutnya adalah karena BEI terbukti memberikan imbal hasil yang tertinggi di dunia bagi dirinya. Lalu, untuk bisa mendulang cuan di bursa saham itu sangat mudah, sebab tinggal membeli saham dan tinggal menunggu untuk mendapatkan keuntungan.

Dia mencontohkan langkah investor global yang menjadi panutannya, Warren Buffet, pemilik Berkshire Hathaway Inc, yang membeli saham Apple Inc. yang kemudian mendapatkan keuntungan hingga Rp 600 triliun.

"Cari duit di mana sih beli saham satu, ngga usah kerja keras bisa dapet uang Rp 600 triliun. Jadi itulah mengapa saya memilih menjadi investor saham karena enam hal itu," tandasnya

Selain MBSS dan BMTR, LKH juga memegang saham tiga emiten lain dengan porsi di atas 5%, yakni saham emiten pabrik ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), kontraktor batu bara PT Petrosea Tbk (PTRO), dan emiten multifinance PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN).


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Grup Indika Jual Emiten Logistik Lo Kheng Hong Rp 600 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular