
Lepas Semua Saham MBSS, INDY Malah Dapat Proyek di Sabang

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah melepas semua saham di emiten logistik PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS), PT Indika Energy Tbk (INDY) mulai mempercepat diversifikasi bisnis ke non-batu bara dengan sejumlah proyek bisnis baru di Energi Baru Terbarukan (EBT).
Kali ini, pada 12 Agustus lalu, INDY melalui anak usahanya PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), menandatangani Nota Kesepahaman bersama Enertec Mitra Solusi (ENERTEC) dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) untuk kerja sama di bidang EBT.
Kemitraan dilakukan melalui pemasangan Solar PV (Photovoltaic) dalam mewujudkan Pelabuhan Sabang, Aceh, menjadi "green port", yang merupakan konsep pengembangan pelabuhan berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek kelestarian lingkungan, konservasi energi, pemberdayaan masyarakat, dan aspek ekonomi dari pelabuhan itu sendiri.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilaksanakan di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia di Jakarta, disaksikan oleh Deputi Koordinator Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi, Basilio Dias Araujo.
Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya mendorong penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai salah satu pengganti sumber energi listrik di Indonesia sejalan dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN) sebagai Program Prioritas Nasional.
"Energi terbarukan melalui tenaga surya di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 207,8 GW namun yang telah dimanfaatkan baru sekitar 153,8 MW," tutur Deputi Koordinator Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi, Basilio Dias Araujo, dalam keterangan resmi INDY, dikutip Senin (16/8).
"Kerja sama ini bertujuan memajukan potensi kota Sabang sebagai kota niaga dan pelabuhan bebas melalui pengembangan infrastruktur tenaga listrik PV Rooftop dan diharapkan dapat menjadi terobosan di Wilayah Aceh dan Sabang, terutama untuk memenuhi listrik Kawasan Sabang dan Pelabuhan Bebas Sabang.
"Model kerja sama ini direncanakan akan diterapkan untuk pelabuhan-pelabuhan strategis lainnya di Indonesia," tambah Deputi Basilio.
PV Rooftop atau tenaga surya merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Kemitraan dan pengembangan usaha akan meliputi pemasangan Solar PV oleh EMITS dan ENERTEC pada bangunan maupun lahan yang telah dikelola BPKS dengan besaran kapasitas 50 MW.
"Kerja sama ini juga merupakan wujud komitmen Indika Energy Group dalam mendiversifikasi portofolio bisnis, mencapai tujuan keberlanjutan, serta mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025," kata Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy.
"Indonesia memiliki potensi pengembangan sektor energi terbarukan yang sangat besar, sejalan dengan target agresifnya untuk melakukan dekarbonisasi. EMITS siap mengambil peran dalam transisi energi hijau di Indonesia dengan menghadirkan energi bersih yang terpercaya dan berbiaya kompetitif untuk sektor komersial dan industri di Tanah Air," kata Azis.
Pekan lalu, INDY mendivestasi seluruh saham MBSS yang dimilikinya sebagai langkah perusahaan untuk mengurangi eksposur di bisnis batu bara. Divestasi ini ditargetkan dapat rampung pada Oktober 2021 mendatang setelah memenuhi persyaratan dari perjanjian.
Azis Armand mengatakan perusahaan akan mengurangi eksposur di bisnis batu bara dan menambah portofolio investasi non-batubara. Indika Energy menargetkan untuk mencapai 50% pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025.
"MBSS adalah perusahaan pelayaran energi yang dilengkapi dengan fasilitas dan armada yang lengkap dan prima, dan telah bergabung dalam Indika Energy Group selama 10 tahun terakhir. MBSS juga dikelola oleh manajemen yang profesional dan menunjukkan pertumbuhan bisnis yang baik, termasuk di tahun 2021. Meski demikian, penjualan saham Indika Energy di MBSS menjadi langkah perusahaan untuk mengurangi eksposur di bisnis batubara," kata Azis, Senin (9/8/2021).
Adapun INDY melalui PT Indika Energy Infrastructure (IEI) akhirnya melepas kepemilikan saham mayoritas di anak usaha bidang jasa logistik MBSS. Divestasi ini dilakukan bersama-sama dengan The China Navigation Co. Pte. Ltd. (CNCo) dengan calon pembelinya adalah PT Galley Adhika Arnawama (GAA).
Kedua pihak telah menandatangani perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA).
Berdasarkan CSPA tersebut, IEI bermaksud untuk menjual keseluruhan 892.513.586 saham IEI di MBSS yang mewakili 51% dari modal disetor MBSS.
Valuasi yang disepakati untuk seluruh saham di MBSS adalah setara dengan US$ 81 juta atau setara dengan Rp 1,17 triliun.
Dengan demikian, perkiraan nilai penjualan dari rencana transaksi adalah sejumlah US$ 41,31 juta atau setara Rp 599 miliar, nyaris Rp 600 miliar.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Grup Indika Jual Emiten Logistik Lo Kheng Hong Rp 600 M
