Fakta-fakta Induk Kredivo Mau IPO di Wall Street, Cek Gan!

tahir saleh, CNBC Indonesia
Rabu, 18/08/2021 07:50 WIB
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - FinAccel Pte Ltd, perusahaan induk dari PT FinAccel Teknologi Indonesia atau Kredivo, platform kredit digital berbasis teknologi AI (artificial intelligence) di Asia Tenggara, yang juga pemegang saham PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) berencana mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO di Bursa Nasdaq atau Wall Street AS.

Caranya, mereka akan merger dengan VPC Impact Aquisition Holdings II, sebuah perusahaan cangkang (Special Purpose Acquisition Company/SPAC) yang memang sudah tercatat sahamnya di Nasdaq, dengan kode VPCB.

Baik FinAccel maupun VOC sudah meneken perjanjian definitif untuk penggabungan bisnis mereka yang disampaikan dalam keterangan resmi pada 3 Agustus lalu, yang nantinya akan membawa FinAccel menjadi perusahaan publik.


Valuasi pro-forma ekuitas dari IPO ini akan mencapai kisaran US$ 2,5 miliar atau setara dengan Rp 36,25 triliun (kurs Rp 14.500/US$), dengan asumsi tidak ada penebusan.

Untuk lebih jelasnya, CNBC Indonesia merangkum beberapa fakta menarik IPO induk Kredivo ini, setelah Indonesia kedatangan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan raihan dana IPO terbesar dalam sejarah bursa Rp 22 triliun, pada 6 Agustus lalu.

1. Jejak Investasi

Victory Park Capital (VPC), adalah firma investasi global yang bermarkas di Chicago, AS. Perusahaan memiliki rekam jejak yang panjang dalam pengelolaan transaksi pembiayaan modal dan pembiayaan ekuitas dengan sejumlah perusahaan fintech global yang terbesar dan paling inovatif. Kerja sama yang solid antara VPC dan Kredivo telah lama terjalin.

Sebelumnya, VPC menyediakan fasilitas kredit sebesar US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,45 triliun kepada Kredivo pada Juli 2020 dan menambahkannya menjadi US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,9 triliun pada Juni 2021.

"VPC dan beberapa partnernya berinvestasi paling tidak US$ 30 juta atau sekitar Rp 435 miliar, ke dalam Private Investment in Public Equity (PIPE) dan berkomitmen untuk memegang saham sponsor yang dimiliki selama 2 tahun, kecuali jika dipercepat berdasarkan ukuran kinerja perdagangan rata-rata yang dimulai satu tahun setelah penutupan," tulis keterangan resmi FinAccel, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (18/8).

VPCB telah menyelesaikan proses IPO pada Maret 2021 lalu di Bursa Nasdaq AS.

2. Investor Penyokong

Selain VPCB, FinAccel sebelumnya telah didukung oleh investor terkemuka seperti Square Peg, Mirae Asset, NAVER, Jungle Ventures, GMO Internet, dan BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Budi Setyawan Wijaya mengatakan MDI Ventures, anak usaha Telkom melakukan pendanaan di Kredivo sejak 2018, dilanjutkan dengan pendanaan kedua pada tahun berikutnya bersama Telkomsel Mitra Inovasi (TMI).

Adapun nilai investasi saat itu sekitar 8% dari total pendanaan putaran pertama yang dilakukan MDI Ventures.

Dengan nilai ekuitas Kredivo yang diprediksi setelah menjadi perusahaan publik nantinya, nilai investasi MDI Ventures di Kredivo diperkirakan akan menghasilkan capital gain yang signifikan.

"Telkom Group menyambut baik dan turut bangga atas rencana besar yang dicanangkan Kredivo untuk menjadi perusahaan publik sekaligus sebagai unicorn," kata Budi, dalam keterangan resmi Telkom.

MDI Ventures merupakan entitas anak usaha Telkom Group yang bergerak di bidang corporate venture capital dengan aktivitas bisnisnya terdiri dari investing - synergy - portfolio management - value creation dan fundraising.

NEXT: Simak Fakta-fakta Lainnya, Ada Citi dan Goldman Sachs


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Melantai di Bursa, Merry Riana Bangun Masa Depan Edukasi

Pages