Induk Kredivo Listing di Wall Street, Telkom Bakal Dapat Apa?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 August 2021 17:10
kredivo
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Induk usaha Kredivo, FinAccel bakal menjadi perusahaan terbuka dengan mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Nasdaq, Amerika Serikat (AS).

Aksi korporasi ini akan berdampak pada peningkatan capital gain yang diperoleh oleh PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebagai salah satu investor perusahaan ini.

Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Indonesia Setyawan Wijaya mengatakan pihaknya menyambut baik dan turut bangga atas rencana besar yang dicanangkan Kredivo untuk menjadi perusahaan publik sekaligus sebagai unicorn, perusahaan rintisan dengan valuasi US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun.

"Ini merupakan buah manis dari strategi dan komitmen investasi Telkom di bisnis digital yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI [Telkomsel Mitra Inovasi] sudah on the track," kata Budi dalam siaran persnya, Senin (9/8/2021).

"Tidak hanya potensi capital gain yang mungkin dapat kami peroleh, hal terpenting yang diharapkan dari investasi ini tentunya synergy value dengan startup portofolio MDI akan mendukung pengembangan bisnis digital Telkom, khususnya pada domain platform dan services," kata Budi.

Perusahaan ini diperkirakan akan memiliki nilai ekuitas sebesar US$ 2,5 miliar atau Rp 35,25 triliun (asumsi kurs Rp 14.500/US$) setelah penawaran umum.

Dengan demikian, perusahaan ini akan masuk dalam kelompok unicorn, alias perusahaan startup bernilai US$ 1 miliar-US$ 10 miliar.

Telkom berinvestasi di Kredivo melalui MDI Ventures sejak sejak 2018. Kemudian dilanjutkan dengan pendanaan kedua pada tahun berikutnya bersama Telkomsel Mitra Inovasi (TMI).

Adapun nilai investasi saat itu sekitar 8% dari total pendanaan putaran pertama yang dilakukan MDI Ventures. Dengan demikian, dengan nilai ekuitas Kredivo yang diprediksi setelah menjadi perusahaan publik nantinya, nilai investasi MDI Ventures di Kredivo diperkirakan akan menghasilkan capital gain yang signifikan.

Untuk diketahui, IPO ini akan dilakukan dengan merger dengan VPC Impact Aquisition Holdings II (kode saham VPCB), sebuah perusahaan cangkang (SPAC) yang terdaftar di bursa Nasdaq, AS.

Saat ini kedua perusahaan sudah memasuki tahap perjanjian definitif untuk menggabungkan bisnis. Transaksi ini diharapkan akan menghasilkan dana tunai lebih dari US$430 juta pada neraca keuangan gabungan perusahaan.

"Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan produk, ekspansi usaha ke negara lain di Asia Tenggara, dan Lini bisnis baru," kata Akshay Garg, Co-Founder dan CEO FinAccel dalam keterangan resminya, Selasa (3/8/2021).

Kredivo merupakan platform fintech paylater dengan jumlah pengguna hampir 4 juta. Kredivo berencana untuk melakukan ekspansi ke beberapa negara seperti Vietnam dan Thailand dalam waktu dekat.

Sedang VPC bukan investor baru bagi Kredivo. Sebelumnya, firma investasi global asal Chicago, AS ini menyediakan fasilitas kredit sebesar US$100 juta kepada Kredivo pada Juli 2020 dan menambahkannya menjadi US$200 juta pada bulan Juni 2021.

Lebih lanjut, VPC dan beberapa partner-nya berinvestasi paling tidak US$ 30 juta ke dalam Private Investment in Public Equity (PIPE) dan berkomitmen untuk memegang saham sponsor yang dimiliki selama dua tahun, kecuali jika dipercepat berdasarkan ukuran kinerja perdagangan rata-rata yang dimulai satu tahun setelah penutupan.

VPCB telah menyelesaikan proses IPO pada bulan Maret 2021 lalu di Bursa Nasdaq AS, salah satu bursa yang disebut Wall Street selain New York Stock Exchange (NYSE).

FinAccel sebelumnya telah didukung oleh investor terkemuka seperti Square Peg, Mirae Asset, NAVER, Jungle Ventures, GMO Internet, dan Telkom Indonesia. FinAccel juga jadi investor bank mini, PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI).

Goldman Sachs (Singapore) Pte. bertindak sebagai penasihat keuangan dan Cooley LLP bertindak sebagai penasihat hukum bagi Kredivo.

Citigroup bertindak sebagai penasihat pasar modal bagi VPCB dan Citigroup, Jefferies, dan Goldman Sachs (Singapore) Pte. bertindak sebagai co-placement agent dalam PIPE. White & Case LLP menjadi penasihat hukum bagi VPCB.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kredivo Masuk, Mohon Maaf...Bank Bisnis Tak Bagi Dividen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular