
Fakta-fakta Induk Kredivo Mau IPO di Wall Street, Cek Gan!

3. Penasihat Keuangan dan Detail Merger
Dalam proses IPO, dan pada akhir penyelesaian transaksi merger nantinya, perusahaan gabungan tersebut diperkirakan akan memiliki valuasi ekuitas pro-forma sekitar US$ 2,5 miliar atau setara Rp 36,25 triliun, dengan asumsi tidak ada penebusan.
Transaksi ini juga diharapkan akan menghasilkan lebih dari US$ 430 juta atau setara Rp 6,24 triliun dalam bentuk tunai pada neraca keuangan perusahaan gabungan.
Bentuk nilai tunai US$ 430 juta itu terbagi atas kontribusi hingga US$ 256 juta atau setara Rp 3,71 triliun secara tunai yang telah masuk dalam rekening perwalian VPCB (dengan asumsi tidak ada pemegang saham VPCB yang menebus sahamnya).
Lalu kontribusi hingga US$ 120 juta atau sekitar Rp 1,74 triliun dalam bentuk private placement (PIPE) yang dipimpin oleh Marshall Wace, Corbin Capital, SV Investment, Palantir Technologies, Maso Capital, dan sponsor VPC.
Kemudian, ada tambahan komitmen ekuitas sebesar US$ 55 juta atau Rp 798 miliar dari investor terdahulu yakni NAVER (melalui NAVER Financial) dan Square Peg.
"Usulan penggabungan perusahaan telah disetujui secara penuh oleh masing-masing Dewan Direksi dari Kredivo dan VPCB, dan tunduk pada persetujuan dari pemegang saham VPCB, persetujuan regulator, dan sejumlah ketentuan penutup lainnya. Penggabungan perusahaan ini direncanakan akan selesai paling lambat di kuartal pertama tahun 2022," tulis manajemen FinAccel.
Adapun penjelasan lebih detail mengenai gabungan perusahaan dan salinan Perjanjian Penggabungan Usaha akan dilampirkan dalam Laporan Terkini di Form 8-K yang akan diajukan oleh VPCB kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (US Securities and Exchange Commission/SEC).
VPCB juga akan mengajukan pernyataan pendaftaran (yang mencakup laporan proksi/prospektus) kepada US SEC dalam hal penggabungan usaha.
Penasihat Goldman Sachs (Singapore) Pte. bertindak sebagai penasihat keuangan dan Cooley LLP bertindak sebagai penasihat hukum bagi Kredivo.
Citigroup bertindak sebagai penasihat pasar modal bagi VPCB dan Citigroup, Jefferies, dan Goldman Sachs (Singapore) Pte. bertindak sebagai co-placement agent dalam PIPE. White & Case LLP bertindak sebagai penasihat hukum bagi VPCB.
"Sejak investasi pertama kami pada 2020, kami terus dibuat kagum oleh pertumbuhan cepat dan juga metrik kredit maupun unit economics Kredivo," kata Co-CEO dari VPCB dan Partner dari VPC, Gordon Watson, dalam keterangan resmi.
4. Potensi Pasar
Kredivo mengklaim mampu menyalurkan pembiayaan kredit instan kepada pengguna untuk pembelian di e-commerce dan offline serta dana pinjaman tunai, berdasarkan real-time decisioning yang didukung oleh teknologi AI buatan sendiri.
Perseroan telah beroperasi dalam industri e-commerce yang bertumbuh cepat (lebih dari 20% per tahunnya) dengan potensi Net Merchandise Value (NMV) secara industri diramal sebesar US$ 145 miliar atau setara Rp 2.102 triliun pada 2025.
"Kredivo sebagai pemimpin industri untuk kategori Buy Now, Pay Later (BNPL), dengan wallet share setidaknya 50% di mayoritas merchant e-commerce di Indonesia. Rata-rata konsumen bertransaksi 25 kali setahun dengan menggunakan Kredivo, nilai engagement rate yang jauh lebih tinggi daripada pemain global lainnya," tulis manajemen FinAccel.
"Kredivo telah membangun kredibilitas yang kuat di industri pembiayaan berbasis point-of-sales. Tidak seperti pasar di negara Barat dengan ketersediaan akses kredit yang luas, penyaluran kredit ritel oleh bank-bank konvensional di Asia Tenggara masih terbilang rendah," kata Co-Founder dan CEO FinAccel, Akshay Garg.
"Hal ini menjadi kesempatan besar bagi kami memenuhi berbagai kebutuhan kredit seperti pinjaman tunai, mendorong akses kredit yang cepat, terjangkau dan mudah diakses kepada puluhan juta konsumen di Asia Tenggara."
[Gambas:Video CNBC]
