IHSG Goyah Saat Pembukaan, Harpitnas Bikin Investor Keder

Putra, CNBC Indonesia
Senin, 16/08/2021 09:23 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di awal perdagangan dengan apresiasi 0,09% ke level 6.144,94. Selang 12 menit IHSG kembali 0,45% ke level 6.110,58 pada perdagangan Senin (16/8/21) jelang libur Hari Kemerdekaan Republik Indonesia besok.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 14 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 127 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebesar Rp 168 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 4 miliar.


Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) yang dilego Rp 5 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dijual Rp 5 miliar.

Dari dalam negeri nasib PPKM level 4 masih akan menjadi penggerak utama pasar finansial. Selama PPKM level 4 berlangsung penambahan kasus Covid-19 masih fluktuatif, tetapi dalam tren menurun.

Dalam 7 hari terakhir, rata-rata penambahan kasus sebanyak 26.903, lebih rendah dari rata-rata sepekan sebelumnya 32.233 kasus per hari.

Kemudian kasus aktif saat ini juga sudah jauh menurun ke bawah 400.000 kasus, dibandingkan puncaknya pada akhir Juli lalu yakni lebih dari 570 ribu kasus.

Hanya saja, penambahan kasus di luar Jawa-Bali kini menjadi perhatian.

Oleh sebab itu, PPKM level 4 hampir pasti akan diperpanjang, dengan kemungkinan terjadi beberapa pelonggaran lagi. Apalagi jika dilihat pada periode 9 sampai 13 Agustus, saat PPKM level 4 dilonggarkan dengan mal diizinkan buka, terjadi peningkatan mobilitas warga Indonesia dengan menggunakan kendaraan.

Berdasarkan data Apple Mobility Indexpada Senin hingga Jumat pekan lalu rata-rata mobilitas dengan mengemudi sebesar 93,812, mengalami peningkatan dibandingkan rata-rata periode 2 sampai 6 Agustus sebesar 89,178

Melihat peningkatan tersebut, tentunya dikhawatirkan jika PPKM dihentikan akan terjadi lonjakan mobilitas, yang dapat kembali meningkatkan penambahan kasus Covid-19.

Sementara itu yang menggembirakan adalah DKI Jakarta, sebelumnya merupakan penyumbang kasus positif terbesar, tetapi kini sudah di luar 3 besar.

Puncaknya kasus Covid-19 di Jakarta terjadi pada 12 Juli dengan satu hari di tercatat ada 14 ribu kasus dan kasus baru kemarin dilaporkan sebanyak 1.182.

Meski demikian, masih belum diketahui apakah PPKM di DKI Jakarta akan turun menjadi level 3 dari level 4 saat ini. Apalagi jika melihat data dari Apple Mobility Indeks terjadi peningkatan mobilitas pada Senin-Jumat pekan lalu, dengan rata-rata 86,248, lebih tinggi dari pekan sebelumnya 80,044. Kenaikan mobilitas tersebut lebih tinggi ketimbang kenaikan di tingkat nasional.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat