
Masih 'Puasa' Dividen, Emiten BAJA Siap-siap Mau Rights Issue

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten yang bergerak di bidang industri baja, PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA), mengumumkan tidak akan membagikan dividen atas laba bersih yang diperoleh perusahaan tahun buku 2020.
Laba bersih 2020 akan dicatat sebagai laba ditahan, untuk menambah modal kerja perseroan. Keputusan ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada 5 Agustus 2021.
Berdasarkan pengumuman perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih BAJA sepanjang tahun 2020 adalah sebesar Rp 55,12 miliar, meningkat 50 kali lipat dari laba bersih tahun sebelumnya, yakni hanya Rp 1,11 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, perusahaan juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk melakukan pembahasan terkait peningkatan modal dasar perseroan dan persetujuan atas rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue kepada para pemegang saham.
Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham BAJA menyetujui untuk meningkatkan modal dasar yang semula sebesar Rp 560 miliar menjadi Rp 720 miliar.
Selain itu, pemegang saham juga menyetujui penambahan modal perseroan, dengan mengeluarkan saham baru dari portepel dalam jumlah sebanyak-banyaknya 610 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham (rights issue).
Pada kuartal pertama tahun 2021, BAJA berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 42,93 miliar. Kinerja ini meningkat drastis dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mana perusahaan masih mengalami kerugian Rp 99,38 miliar.
Pendapatan perusahaan juga meningkat menjadi Rp 376,49 miliar, naik % dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 348,69 miliar.
Pada penutupan perdagangan Jumat (13/8) pukul 15.05 di pasar modal, saham BAJA tercatat turun 2,97% ke level Rp 392/saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 705,6 miliar.
Dalam seminggu saham ini melemah 4,85%, selama sebulan terakhir harganya meningkat 45,19% dan sejak awal tahun tumbuh hingga 238%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bayar Utang Rp 300 M, Emiten BAJA Siap Rights Issue
