Tak Puas Satu Ronde! IHSG Bersiap Nanjak Lagi di Sesi 2
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di jalur penguatan pada perdagangan sesi pertama Kamis (12/8/2021), setelah sempat melewati "palung" koreksi sebesar 0,65% usai pukul 09:00 WIB.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.121,538 atau bertambah 33,1 poin (+0,54%).
Dibuka naik 0,06% ke 6.092,245, indeks acuan utama bursa ini langsung berbalik ke zona merah tepat pukul 09:00 WIB, hingga sempat menyentuh level terendahnya pada 6.051,852 alias tertekan 0,65%.
Namun selepas itu, IHSG terus menguat hingga sempat menyentuh level tertinggi hariannya beberapa menit jelang penutupan sesi satu pada 6.125,659. Sebanyak 279 saham menguat, 191 lain melemah, dan 161 sisanya flat.
Nilai transaksi bursa masih di kisaran Rp 8 triliun yang melibatkan 13 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 936.000-an kali. Mayoritas investor asing hari ini mengambil posisi beli, sehingga mencetak pembelian bersih (net buy) Rp 216,1 miliar.
Reli IHSG terjadi di tengah tren pergerakan variatif cenderung melemah di bursa utama Asia Pasifik, di mana indeks bursa India memimpin dengan koreksi sebesar 0,64% diikuti bursa Shenzen China sebesar 0,56%.
Pelaku pasar nasional cenderung mengakumulasikan sentimen positif yang tertunda setelah libur nasional kemarin memperingati Hari Raya Tahun Baru Hijriah. Saat itu sentimen positif datang dari Amerika Serikat (AS) di mana Senat AS meloloskan paket stimulus senilai US$ 1 triliun.
Sentimen positif tambahan datang malam tadi setelah inflasi AS per Juli naik 5,4% (tahunan), atau sedikit di atas proyeksi ekonom dalam survey Dow Jones yang memperkirakan angka 5,3%. Inflasi bulanan di level 0,5% atau sesuai ekspektasi pasar.
Inflasi yang moderat ini memicu optimisme pasar bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) belum akan terburu-buru menuju pengetatan moneter, sehingga mendukung masuknya dana asing ke pasar negara berkembang, seperti Indonesia.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas bawah maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terapresiasi.
Untuk melanjutkan tren bullish atau penguatan, indeks perlu melewati level resistance yang berada di area 6.190. Sementara untuk merubah tren bullish menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.113.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 48 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli maupun jenuh jual akan tetapi RSI terkonsolidasi naik setelah sebelumnya mendekati level jenuh jual yang menunjukkan Indeks berpeluang menguat.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsolidasi naik.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)