Ternyata Ini Alasan RI Harus Sepakati LCS dengan China!
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) dengan otoritas di China telah menjalin kesepakatan bersama untuk menggunakan transaksi perdagangan dan investasi dengan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, Donny Hutabarat kepada CNBC Indonesia. "Saat ini Indonesia telah menyepakati kerangka kerja LCS dengan Tiongkok (implementasi Agustus 2021)," ujarnya.
Kendati demikian, sampai saat ini masih ada beberapa persyaratan yang masih harus dipenuhi oleh bank-bank ACCD yang ditunjuk, sehingga pelaksanaan ini belum bisa diimplementasikan.
AACD atau Appointed Cross Currency Dealer adalah bank yang ditunjuk oleh otoritas kedua negara untuk memfasilitasi pelaksanaan LCS melalui pembukaan rekening mata uang negara mitra di negara masing-masing.
Kesepakatan LCS Indonesia dan China didukung penuh oleh semua kalangan, baik dari pemerintah, pengusaha, perbankan, hingga ekonom.
Menanggapi ini, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan Muhri mengungkapkan, volume transaksi perdagangan Indonesia dengan China terus meningkat, baik dari aktivitas ekspor dan impor dalam waktu 10 tahun terakhir.
China menjadi salah satu negara tujuan ekspor terbesar RI dengan pangsa yang cukup signifikan atau lebih dari 20%, begitu pun dari pangsa impor.
"Tiongkok menjadi negara nomor 1 tujuan ekspor, sekaligus negara asal impor untuk bahan baku dan penolong dari Tiongkok yang dibutuhkan oleh industri yang ada di Indonesia," jelas Kasan dalam sebuah webinar, yang dikutip Jumat (6/8/2021).
Adanya kesepakatan LCS dengan China ini dinilai tentu akan membuat Indonesia tidak lagi ketergantungan terhadap dolar AS dalam menyelesaikan transaksi perdagangan dan investasi dengan negara mitra.
Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan pasar keuangan berbasis mata uang lokal dan mendorong perluasan akses pelaku usaha.
Melalui skema LC S ini juga, pelaku usaha baik eksportir dan importir bisa lebih efisien karena tidak perlu mengkonversinya ke dalam dollar AS.
"Selama ini yang terjadi oleh teman-teman dari pelaku usaha dan perbankan selama ini mungkin kadang-kadang kita ada dua konversi minimal dalam transaksi," tutur Kasan.
NEXT: Ini Keuntungan Terbesar LCS
(tas/tas)