
Porsi di Cadev Anjlok, 15 Tahun Lagi Dolar AS Turun Tahta?

Steve Moore, ekonom di FreedomWorks, yang juga pernah menjadi penasehat ekonomi mantan Presiden AS, Donald Trump, mengatakan lengsernya dolar AS tidak akan terjadi semasa hidupnya.
"Saya tidak melihat dolar AS akan lengser semasa hidup saya. Posisi dolar AS masih sangat kuat, dan tidak akan ada penantangnya dari mata uang konvensional dalam waktu dekat," kata Moore sebagaimana dilansir Kitco, Senin (26/8/2021).
Meski demikian, ada kuda hitam yang bisa mengganggu dominasi dolar AS menurut Moore, yakni bitcoin dan mata uang kripto lainnya.
"Sekarang, saya pikir ancaman terbesar bagi dolar AS adalah mata uang kripto, bitcoin dan yang lainnya. Saya pikir mata uang kripto akan terus ada, saya pikir itu juga sesuatu yang positif karena akan membuat bank sentral yang merasa menjalankan perekonomian menjadi lebih disiplin," katanya.
Mark Carney, mantan gubernur bank sentral Inggris pada tahun 2019 lalu pernah mengatakan teknologi cryptocurrency berpotensi mendisrupsi eksternalitas jaringan, yakni manfaat menggunakan mata uang yang banyak digunakan orang lain, yang mencegah dolar AS turun tahta.
Artinya keberadaan bitcoin Cs, jika semakin luas diterima secara global maka akan mengancam dolar AS.
Sementara itu, Moore mengatakan pemerintah akan segera menerapkan peraturan yang lebih ketat terhadap mata uang kripto.
"Mereka ketakutan. Apa yang pejabat pemerintah inginkan? Kontrol. Mereka tidak bisa mengontrol sesuatu seperti bitcoin," katanya.
Menurut Moore, pemerintah AS akan merespon dengan mengeluarkan entral bank digital currency (CBDC) atau Fedcoin.
"Saya tidak tahu apakah dalam 5 atau 10 tahun ke depan seluruh dunia akan menjadi digital. (Dengan CBDC) ada risiko pemerintah akan melacak semua transaksi anda, kemana anda pergi, untuk apa anda membelanjakan uang. Itu, sebagai seorang libertarian, saya merasa agak terganggu" katanya.
Oleh karena itu, Moore melihat orang-orang yang suka kebebasan akan lebih memilih mata uang kripto, karena tidak ada kontrol dari pemerintah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]