Mau Caplok LINK, Laba XL Axiata Ambles 59% di Semester I

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
Kamis, 05/08/2021 10:30 WIB
Foto: Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata (tengah)/Syahrizal Sidik

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan telekomunikasi yang disokong Axiata Malaysia, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan penurunan laba bersih pada semester pertama tahun ini menjadi sebesar Rp 715,96 miliar, ambles 58,93% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,74 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penurunan ini juga membawa nilai laba bersih per saham turun menjadi Rp 67 dari sebelumnya Rp 163/saham.

Pendapatan perusahaan juga mengalami penurunan, meskipun perubahannya sangat kecil dan tidak separah penurunan laba.


Pendapatan perusahaan selama 6 bulan pertama tercatat sebesar Rp 12,97 triliun, terkoreksi tipis 0,84% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 13,06 triliun.

Penurunan laba secara signifikan terjadi karena naiknya beban usaha perusahaan dari semula total hanya sebesar Rp 9,92 triliun kini bertambah menjadi Rp 11,00 triliun.

Bengkaknya beban usaha perusahaan salah satu diakibatkan oleh turunnya pendapatan lain berupa keuntungan dari penjualan dan sewa balik menara yang berkurang drastis, angkanya turun dari Rp 1,85 triliun menjadi Rp 207,57 miliar.

Jumlah nilai aset perusahaan tercatat mengalami penurunan tipis menjadi Rp 67,49 triliun dari posisi akhir Desember lalu yang berada di angka Rp 67,74 triliun. Aset ini terbagi menjadi Aset lancar sejumlah Rp 5,85 triliun dan mayoritas sisanya berupa aset tidak lancar senilai Rp 61,64 triliun.

Liabilitas perusahaan juga mengalami penurunan tipis menjadi Rp 47,96 triliun. Liabilitas ini terbagi menjadi kewajiban jangka pendek sebesar Rp 18,81 triliun dan Rp 29,15 triliun sisanya berupa kewajiban jangka panjang.

Alhasil ekuitas perusahaan tercatat mengalami sedikit peningkatan menjadi Rp 19,53 triliun dari semula Rp 19,14 triliun.

Pada perdagangan Kamis (5/9) pukul 09.50 WIB di pasar modal, saham EXCL turun 2,62% ke level Rp 2.600/saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 27,88 triliun.

Sentimen bagi EXCL pada pekan ini ialah rencana perusahaan yang akan membeli saham PT Link Net Tbk (LINK) di harga premium. Transaksi jual beli saham ini ditargetkan rampung sebelum akhir Agustus 2021 ini.

CEO dan Direktur Utama Link Net Marlo Budiman mengatakan hingga saat ini masih belum dipastikan berapa tepatnya harga yang akan diberikan kepada XL.

"Tapi yang pasti premium, di atas harga saham sekarang," kata Marlo kepada CNBC Indonesia, Selasa (3/8/2021).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemegang saham mayoritas Link Net bakal melepas kepemilikannya. Pemegang saham yang dimaksud adalah Grup Lippo melalui PT First Media Tbk (KBLV) dan perusahaan private equity global CVC Capital Partners via Asia Link Dewa Pte.

Kepemilikan saham Link Net oleh CVC (Asia Link Dewa) adalah sebesar 36,99%, sementara kepemilikan saham Link Net oleh First Media adalah 29,04%.

Dengan demikian, nantinya setelah transaksi tersebut, EXCL akan memiliki 1.816.735.484 atau setara dengan 66,03% saham LINK. Transaksi ini sekaligus menjadikan XL sebagai pengendali baru Link Net.

XL pun telah merencanakan untuk melakukan penawaran tender wajib yang diwajibkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan OJK No. 9/2018 setelah transaksi ini dilakukan.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Nasabah Tajir Saat Saham & Pasar Obligasi Naik-Turun