
Penjelasan Alfamart soal Dugaan Penipuan Bisnis Waralaba

Meskipun demikian, kronologi yang disampaikan pihak Alfamart tidak sepenuhnya sama dengan apa yang dikatakan oleh Ilhen sebagai pihak penyewa hak waralaba.
Menurut pihak pelapor, yang diwakili kuasa hukum pelapor, Jimmy Manurung, bahwa perkara bermula saat hak usaha waralaba berakhir. Pada 14 Februari 2019, Alfamart mengirimkan surat tagihan sebesar Rp 66 juta kepada pihak pelapor.
Merespons surat tagihan itu, kata Jimmy, kliennya lantas mendatangi kantor Alfamart untuk meminta penjelasan.
Namun, Jimmy mengatakan bahwa kliennya malah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dan diusir dari kantor.
Laporan yang diajukan tersebut diterima Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/2888/VI/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal 6 Juni 2021. Pasal yang dilaporkan yakni Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan atau Pasal 372 KUHP tentang penggelapan.
Terbaru, laporan itu dilimpahkan oleh Polda Metro Jaya ke Polres Metro Tangerang Kota sesuai agar memudahkan proses penyidikan.
Di pasar modal, di tengah kabar ini, data BEI mencatat saham AMRT melajutkan penurunan sejak Selasa yakni ditutup turun 0,72% di Rp 1.375/saham pada perdagangan Rabu kemarin (4/8), berkurang dari penurunan di Selasa sebesar 2,81% di Rp 1.385/saham.
Adapun saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), anak usahanya dan mengelola gerai Alfamidi, justru naik 3,54% di Rp 2.050/saham.
Saham AMRT ditransaksikan Rp 14,61 miliar dengan volume perdagangan 10,65 juta saham. Nilai kapitalisasi pasar AMRT mencapai Rp 57,10 triliun, dengan koreksi saham sepekan 0,72%% dan 3 bulan terakhir sahamnya naik 49,46%. Sejak awal tahun hingga saat ini saham AMRT melejit 72%.
Asing keluar dari saham ini di pasar reguler di Rabu kemarin Rp 2,52 miliar, dan sebulan asing akumulasi net sell Rp 177 miliar di pasar reguler.
Dari sisi laporan keuangan, Alfamart mampu mencetak laba bersih di Maret 2021 sebesar Rp 499,39 miliar, naik 43% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 350,40 miliar.
Meskipun laba bersih tercatat naik, akan tetapi pendapatan bersih perusahaan malah mengalami penurunan tipis 0,5% menjadi Rp 19,24 triliun dari semula sebesar Rp 19,33 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
