
Aksi Buang Dolar Berlanjut! Penguatan Rupiah Tak Terbendung

Dari internal, rupiah juga mendapat sentimen positif. Obligasi Indonesia dengan imbal hasil yang relatif tinggi sangat menarik minat investor. Penawaran yang masuk (incoming bids) dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) yang dilakukan pemerintah kemarin sebesar Rp 107,8 triliun, lebih tinggi dari lelang sebelumnya Rp 95,6 triliun, sekaligus menjadi rekor tetinggi kedua sepanjang sejarah penerbitan SUN.
Dari incoming bids tersebut, yang dimenangkan oleh pemerintah sebesar Rp 34 triliun, lebih tinggi dari target indikatif Rp 33 triliun.
Selain itu, tingkat partisipasi investor asing juga meningkat di lelang kemarin, yakni sebesar 11,6% dari sebelumnya 7,6%.
Tingginya minat terhadap obligasi Indonesia menjadi indikasi adanya aliran modal masuk ke dalam negeri, yang membuat rupiah perkasa.
Selain itu, penurunan kasus penyakit Covid-19 cukup mendongkrak sentimen pelaku pasar, dan memunculkan optimisme akan adanya pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang sudah diperpanjang hingga 9 Agustus mendatang.
Secara nasional, Pada hari Selasa kasus Covid-19 dilaporkan bertambah sebanyak 22.404 orang, menjadi yang terendah sejak 30 Juni lalu. Kemudian, DKI Jakarta kemarin penambahan kasusnya berada di level terendah sejak 9 Juni, yakni sebanyak 1.410 kasus. Penurunan tajam penambahan kasus tersebut membuat harapan PPKM level 4 di Jakarta akan diturunkan menjadi level 3 dalam waktu dekat, IHSG pun mampu menanjak kemarin.
Tetapi tren kasus Covid-19 nyatanya masih volatil. Kemarin, kasus baru dilaporkan sebanyak 33.900 orang, naik lebih dari 10.000 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Meski demikian, jika dilihat dalam 7 hari terakhir, rata-rata pasien positif corona di Tanah Air bertambah 33.900 orang per hari. Turun cukup tajam dibandingkan rerata sepekan sebelumnya yakni 41.411 orang setiap harinya.
Sementara DKI Jakarta juga mencatat kenaikan kasus, kemarin dilaporkan sebanyak 1.601 orang. Tetapi kabar gembiranya, kasus aktif mengalami penurunan sebab pasien yang sembuh dilaporkan sebanyak 2.506 orang. Total kasus aktif di DKI Jakarta kini sebanyak 14.004 orang, turun jauh dari puncak 113 ribu orang pada 16 Juli lalu.
Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta, mengungkapkan saat ini tingkat keterisian ranjang rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR) sudah jauh berkurang menjadi sekitar 50%. Pertengahan bulan lalu, BOR sempat mencapai 94%.
"Sebelumnya sampai antre di selasar, sekarang tinggal 50%. Kemudian keterisian ruang ICU tinggal 76%. Jadi turun cukup drastis," kata Riza, seperti dikutip dari detik.com.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
