
10 Kabar Heboh Pasar, Salah Satunya Soal Penipuan Alfamart

6. Terseret Dugaan Penipuan Waralaba, Ada Apa dengan Alfamart?
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan ritel Alfamart, akhirnya buka suara atas kabar di publik yang sempat heboh terkait dengan dugaan penipuan yang dilakukan oleh dua direktur Alfamart.
Dalam keterangan tertulis yang disampaikan melalui laman keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur dan Sekretaris Perusahaan AMRT Tomin Widian membantah isu tersebut dan mengatakan bahwa sampai saat ini, perseroan belum menerima panggilan dari pihak yang berwenang.
Perusahaan menjelaskan bahwa persoalan ini bermula pada September 2013, ketika Alfamart dan CV Andalus Makmur Indonesia yang diwakili Ihlen Yeremia Manurung menandatangani perjanjian waralaba.
7. Gegara Ini, INDY Cetak Laba Rp 174 M di Semester I dari Rugi
Emiten Holding Grup Indika, PT Indika Energy Tbk (INDY) membalikkan kinerja rugi bersih yang dialami di semester I-2020 menjadi laba bersih di semester I-2021 seiring dengan pemulihan harga komoditas, terutama batu bara.
Indika Energy mencatatkan laba bersih US$ 12,01 juta atau setara dengan Rp 174 miliar (kurs Rp 14.500/US$) di 6 bulan pertama tahun ini, dari periode yang sama tahun lalu rugi bersih US$ 21,92 juta atau Rp 318 miliar.
Dengan demikian laba per saham menjadi US$ 0,0023 dari sebelumnya rugi per saham US$ 0,0042.
8. Membaik! Rugi Hanggar Pesawat Garuda GMFI di Q1 Berkurang 72%
Perusahaan Maintenance, Repair, and Operation (MRO) pelat merah PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) mencatatkan kerugian bersih sebesar US$ 8,70 juta atau setara dengan Rp 126,15 miliar (kurs Rp 14.500/US$) pada kuartal pertama tahun ini.
Catatan kerugian tersebut turun 72,19% atau mengalami perbaikan dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mana rugi yang diperoleh perusahaan mencapai US$ 31,28 juta (Rp 453,56 miliar.
Penurunan kerugian anak usaha hanggar pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) ini salah satunya diakibatkan oleh hasil pengendalian beban usaha, yang terpangkas lebih dari setengahnya menjadi US$ 67,69 juta (Rp 981,50 miliar) dari semula sebesar US$ 139,68 juta (Rp 2,02 triliun).
9. Omzet Naik Tipis, SMGR Cetak Laba Semester Rp 794 M
Emiten pelat merah yang bergerak di industri semen, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 29,7% pada semester pertama tahun 2021. Laba bersih perseroan naik menjadi Rp 794,12 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 612,46 miliar.
Kenaikan laba bersih yang cukup signifikan didapatkan dari pendapatan perseroan yang ternyata hanya tumbuh tipis, dari semula Rp 16,02 triliun pada enam bulan awal tahun lalu kini bertambah 1,2% menjadi Rp 16,21 triliun pada paruh pertama tahun ini.
Meskipun mengalami penurunan, pendapatan terbesar masih diperoleh dari penjualan semen sebesar Rp 12,93 triliun atau nyaris mencapai 80% total pendapatan.
10. Masih Rugi di Kuartal I, Garuda Cetak Pendapatan Rp 5,12 T
Maskapai BUMN penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan rugi bersih US$ 384,35 juta atau setara dengan Rp 5,57 triliun (kurs Rp 14.500/US$) di kuartal I-2021 (Maret 2021), naik dari periode yang sama tahun sebelumnya rugi bersih US$ 120,16 juta atau setara Rp 1,74 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi, dikutip Senin (2/7), rugi bersih GIAA terjadi di tengah penurunan pendapatan. Perusahaan mencatatkan pendapatan total mencapai US$ 353,07 juta atau setara Rp 5,12 triliun, turun 54% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 768,12 juta.
Secara rinci, pendapatan penerbangan berjadwal turun menjadi US$ 278,22 juta dari sebelumnya US$ 654,53 juta.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]
