Meski Nasib PPKM Level 4 Belum Jelas, Rupiah Libas Dolar AS!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 August 2021 16:03
Ilustrasi Dollar
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Penguatan rupiah di awal pekan ini terjadi berkat buruknya kinerja dolar AS akibat meredupnya spekulasi tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) bank sentral AS (The Fed).

Sepanjang pekan lalu indeks dolar AS merosot 0,8% dan berlanjut hingga hari ini. The Fed kini diperkirakan tidak akan melakukan tapering di tahun ini, setelah rilis data pertumbuhan ekonomi dan inflasi AS yang lebih rendah dari prediksi.

Departemen Perdagangan AS pada Kamis pekan lalu melaporkan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 6,5% di kuartal II, sedikit lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya 6,3%, tetapi jauh di bawah estimasi Dow Jones sebesar 8,4%.

Sehari setelahnya, inflasi berdasarkan Personal Consumption Expenditure (PCE) di bulan Juni dilaporkan melesat 3,5% (year-on-year/YoY), lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,4% YoY, tetapi di bawah hasil polling Reuters sebesar 3,7%.

Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun Juli 1991.

Inflasi PCE yang merupakan acuan The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter, rilis yang lebih rendah dari ekspektasi, plus PDB yang juga lebih rendah dari prediksi membuat spekulasi tapering tidak akan dilakukan di tahun ini semakin menguat.

TIM RISER CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular