Gainers-Losers Sesi I
Saham BRMS-FREN Jadi Pemuncak Cuan, NICL-BNBA Amsyong

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pertambangan emas milik Grup Bakrie PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan saham emiten telekomunikasi Grup Sinar Mas PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menjadi jawara pada paruh pertama perdagangan hari ini, Senin (2/8/2021).
Berbeda, saham emiten tambang nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL) dan emiten perbankan PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) tersungkur sebagai 'pecundang'.
Setelah berayun naik-turun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound hingga siang ini. IHSG naik 0,12% ke posisi 6.077,221 pada penutupan sesi I perdagangan Seni (2/8).
Menurut data BEI, ada 220 saham naik, 268 saham merosot dan 149 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,76 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,71 miliar saham.
Investor asing pasar saham keluar dari bursa domestik dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 18,59 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 18,69 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (2/8).
Top Gainers
Bank Ganesha (BGTG), saham +13,53%, ke Rp 302, transaksi Rp 293,2 M
Trimegah Karya Pratama (UVCR), +9,59%, ke Rp 160, transaksi Rp 31,2 M
Bumi Resources Minerals (BRMS), +9,38%, ke Rp 105, transaksi Rp 115,3 M
Smartfren Telecom (FREN), +9,33%, ke Rp 164, transaksi Rp 282,8 M
Barito Pacific (BRPT), +8,25%, ke Rp 1.050, transaksi Rp 110,7 M
Top Losers
PAM Mineral (NICL), saham -6,52%, ke Rp 172, transaksi Rp 122,1 M
Bank Bumi Arta (BNBA), -5,31%, ke Rp 1.515, transaksi Rp 46,6 M
Bank BTPN Syariah (BTPS), -4,22%, ke Rp 2.270, transaksi Rp 32,5 M
Digital Mediatama Maxima (DMMX), -4,14%, ke Rp 3.010, transaksi Rp 106,7 M
Sarana Menara Nusantara (TOWR), -3,75%, ke Rp 1.410, transaksi Rp 108,6 M
Menurut data di atas, saham BRMS melesat 9,38% ke Rp 105/saham, setelah pada Jumat (30/7) pekan lalu stagnan di Rp 96/saham. Dengan ini, dalam sepekan saham BRMS naik 9,38%.
Kabar teranyar, BRMS berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue untuk proyek penambangan di Gorontalo. Meski belum ditentukan harga pelaksanaannya, dana hasil rights issue yang bisa diperoleh perusahaan sekitar US$ 106 juta atau sekitar Rp 1,54 triliun (kurs Rp 14.500).
Direktur dan Investor Relation BRMS Herwin W Hidayat mengatakan perkiraan jumlah hampir sama dengan rights issue yang dilakukan pada Maret 2020 untuk proyek penambangan di Palu, Sulawesi Tengah. Harga pelaksanaan menurutnya akan ditentukan setelah ada keputusan di RUPSLB Agustus mendatang.
Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk mengembangkan proyek tambang emas di Gorontalo. Dia mengungkapkan meski investasi yang dibutuhkan lebih besar dan waktu pembangunannya lebih lama karena sebagian besar bercampur dengan mineral tembaga, namun segmen ini memiliki prospek cerah.
Selain saham BRMS, saham FREN juga naik 9,33% ke Rp 164/saham. Dengan ini saham FREN sudah menguat selama 3 hari beruntun. Alhasil, dalam sepekan saham ini melejit 35,54% dan dalam sebulan terdongkrak 42,61%.
Sementara, NICL memuncaki daftar top losers setelah menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,52% ke Rp 172/saham. Pada perdagangan Jumat lalu, saham ini juga menembus ARB dengan turun 6,60%. Praktis, dalam sepekan saham NICL terjungkal 23,21%.
Setali tiga uang, saham BNBA juga tergerus 5,31%, melanjutkan koreksi 5,33% pada Jumat pekan lalu. Pelemahan tersebut terjadi setelah saham BNBA mencatatkan reli penguatan selama 4 hari beruntun pada pekan lalu. Kendati ambles, dalam sepekan saham ini naik 1,33%, sementara dalam sebulan melejit 87,04%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Duo Saham Batu Bara Melejit, Saham Royal Prima Kena ARB
(adf/adf)