Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik lagi. Tren kenaikan harga CPO akan membawa berkah bagi Indonesia.
Pada Kamis (29/7/2021) pukul 10:26 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 4.379/ton. Naik 1,65% dari posisi kemarin.
Harga CPO masih mengalami tren bullish. Dalam sepekan terakhir, harga melonjak 6,26% dan selama sebulan ke belakang kenaikannya mencapai 21,67%.
Kenaikan harga CPO berdampak positif bagi Indonesia. Pertama, CPO adalah salah satu komoditas andalan ekspor.
Sepanjang semester I-2021, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati (yang didominasi CPO) tercatat US$ 14,08 miliar. Jumlah ini adalah 14,51% dari total ekspor non-migas dan berada di urutan pertama.
Halaman Selanjutnya --> Harga Sudah Naik Tinggi, Siap-siap Koreksi
Tidak hanya itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga terbantu oleh kenaikan harga CPO. Penerimaan Bea Keluar (BK) per akhir Juni 2021 adalah Rp 13,17 triliun, melonjak 887,69% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
"Kinerja BK sampai dengan 30 Juni 2021 tumbuh signifikan 887,69 persen (yoy), didorong penerimaan kinerja komoditas tembaga dan produk kelapa sawit. Penerimaan BK mencapai Rp13,17 triliun atau 736,35 persen dari target APBN 2021. Penerimaan BK Tembaga tumbuh 262,52 persen (yoy) didukung peningkatan volume ekspor dan harga tembaga, serta penerimaan BK dari produk kelapa sawit yang tumbuh 26 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yang dipengaruhi oleh tarif BK yang lebih besar di 2021 dan pengenaan BK pada produk turunannya (pengaruh tingginya harga referensi CPO)," sebut laporan APBN Kita edisi Juli 2021.
Selain dari BK, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga terdongkrak. Per 30 Juni 2021, penerimaan Badan Layanan Umum (BLU) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mencapai Rp 39,07 triliun. Melonjak 459,3% yoy.
Akan tetapi, kenaikan harga CPO yang sudah begitu tinggi menyimpan risiko yaitu koreksi teknikal. Akan sangat wajar bagi investor untuk mencairkan keuntungan yang memang sudah tinggi.
Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga CPO bisa jatuh ke kisaran MYR 4.153-4.196/ton. Sebab, gelombang kenaikan memang sudah selesai.
"Target harga yang realistis untuk saat ini adalah MYR 4.153-4.196/ton. Bahkan bukan tidak mungkin bisa sampai ke MYR 4.011-4.190/ton," sebut Wang dalam risetnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA