Kabar Baik! Kredit Bank di Juni Naik, DPK Tumbuh 2 Digit

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Kamis, 29/07/2021 10:03 WIB
Foto: Pertemuan OJK dan pimpinan perbankan, 17 Februari 2021/Dok OJK

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor jasa keuangan sampai dengan Juni ini masih stabil seiring dengan membaiknya sejumlah indikator seperti intermediasi perbankan.

Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik Anto Prabowo menyampaikan, sampai dengan Juni 2021, kredit perbankan meningkat sebesar Rp 67,39 triliun dan telah tumbuh sebesar 0,59% yoy (year on year).

Pertumbuhan kredit tersebut membaik dari bulan Mei lalu yang masih terkontraksi sebesar 1,23% secara tahunan. Perbaikan tersebut sejalan dengan adanya sejumlah stimulus baik dari Pemerintah, OJK, dan otoritas terkait lainnya selama 4 bulan terkahir.


Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) kembali mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 11,28% yoy.

Dari sisi suku bunga, transmisi kebijakan penurunan suku bunga telah diteruskan pada penurunan suku bunga kredit ke level yang cukup kompetitif.

"Meskipun indikator ekonomi domestik sampai Juni masih menunjukkan berlanjutnya pemulihan, OJK mencermati adanya penurunan mobilitas karena pemberlakuan PPKM Darurat yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi laju pemulihan ekonomi ke depan," kata Anto, dalam keterangan resmi, Kamis (29/7/2021).

Anto melanjutkan, profil risiko lembaga jasa keuangan pada Juni 2021 masih relatif terjaga dengan rasio NPL (non performing loan, kredit bermasalah) gross tercatat sebesar 3,24 persen dengan NPL net sebesar 1,06 persen.

Sementara itu, likuiditas industri perbankan sampai saat ini masih berada pada level yang memadai. Rasio alat likuid/non-core deposit dan alat likuid/DPK per Juni 2021 terpantau di atas threshold.

Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan tercatat sebesar 24,33 persen, jauh di atas threshold.

"OJK secara berkelanjutan melakukan asesmen terhadap sektor jasa keuangan dan perekonomian untuk menjaga momentum percepatan pemulihan ekonomi nasional di tengah meningkatnya kasus Covid-19 domestik serta terus memperkuat sinergi dengan para stakeholder dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan," imbuh Anto.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bankir Putar Otak Genjot Kredit Saat Daya Beli & Ekonomi Lesu