Gak Peduli RI Kedatangan si 'Delta Plus", IHSG Balik ke 6.100

Putra, CNBC Indonesia
29 July 2021 09:22
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di awal perdagangan dengan apresiasi 0,30% ke level 6.106,61. Selang 15 menit IHSG kembali naik 0,37% ke level 6.111,54 pada perdagangan Rabu (29/7/21) di tengah kabar kedatangan virus Covid-19 varian Delta plus ke Tanah Air.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 1,4 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 3 miliar di pasar reguler.

Data BEI mencatat, asing melakukan pembelian di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 15 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 11 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang dilego Rp 6 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dijual Rp 7 miliar.

Keputusan bank sentral AS, The Fed menjaga suku bunga acuan di level sekarang sudah diprediksi jauh-jauh hari, di mana CME Fedwatch menunjukkan bahwa pelaku pasar 100% bersepakat memang tak akan ada kenaikan.

Adapun yang agak mengecewakan justru karena tidak ada sinyal kapan tapering dimulai, dan ini membuat pasar menebak-nebak, alias berada dalam ketidakpastian.

Sebagaimana diketahui, program pembelian obligasi di pasar sekunder, dengan nilai minimal US$ 120 miliar per bulan, telah dilancarkan oleh bos The Fed Jerome Powell sejak Juni 2020. Tujuannya untuk memasok likuiditas di pasar, karena investor kini memegang dana tunai setelah asetnya diborong The Fed.

Pada Agustus, Powell menyatakan bahwa aksi pasok likuiditas ke pasar itu berpeluang dikurangi, meski kemudian pada Desember bank sentral terkuat di dunia ini menyatakan akan terus menjalankannya sampai efek pandemi hilang dari perekonomian.

Dari dalam negeri, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jambi Nirwan Satria dalam acara Tim Mitigasi IDI kemarin mengatakan bahwa Covid-19 varian Delta Plus telah tiba di Tanah Air. "Jujur kami kaget bahwa varian Delta Plus itu munculnya di Jambi," kata Nirwan.

Pada 18 Juli lalu, menurut dia, tiba-tiba kasus positif Covid-19 meningkat menjadi 442 kasus dalam sehari atau di atas rata-rata harian Jambi yang di bawah 100. Berdasarkan hasil pemeriksaanwhole genome sequencing(WGC), ternyata ditemukan varian Delta Plus di wilayahnya.

Hal ini memicu kekhawatiran bahwa penyebaran Covid-19 bakal terus berlanjut. Pasalnya, setelah penambahan kasus harian sempat turun di bawah 30 ribu pada awal pekan, per Rabu kemarin kasus baru kembali naik hampir 50 ribu orang.

Kementerian Kesehatan mencatat ada 47.791 kasus baru, dengan begitu total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 3,287 juta orang. Kini Indonesia dinyatakan menjadi episentrum Covid-19 di Asia denganpositivity ratesebesar 31,32%. Ini yang akan menjadi perhatian utama pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular