Asing Masuk, IHSG Malah Terlempar dari Level 6.100!

Putra, CNBC Indonesia
27 July 2021 15:28
saham bursa efek indonesia sekuritas mansek bei di Mandiri Sekuritas
Foto: Ilustrasi Sekuritas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan depresiasi 0,15% ke level 6.097,04 pada perdagangan Selasa (27/7/21) di tengah melandainya pertambahan harian kasus Covid-19 di Indonesia.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 12,5 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 23 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) sebesar Rp 55 miliar dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp 113 miliar.

Data BEI mnencatat, jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 59 miliar dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang dijual Rp 63 miliar.

Kasus baru harian Covid-19 melandai di angka 28.228 per Senin (26/7/2021), sehingga total ada 3,194 juta kasus Covid-19 di Tanah Air. Kasus harian ini merupakan yang terendah dalam 3 minggu terakhir.

Kasus kematian bertambah 1.487 orang sehari menjadi 84.766 kasus, kesembuhan bertambah 40.374 menjadi 2,549 orang, dan kasus aktif turun menjadi 560.275. Kasus aktif merupakan pasien yang masih menjalani isolasi mandiri ataupun perawatan di rumah sakit hingga saat ini.

Eropa tengah diterpa bencana alam, dengan munculnya kebakaran hutan di kawasan Selatan Eropa saat ini akibat gelombang cuaca panas, bersamaan dengan angin ribut. Sebelumnya di sisi Utara, hujan deras dan banjir menggenangi beberapa kota di Jerman dan Belgia pekan lalu.

Di tengah kondisi demikian Bursa Asia Pasifik bergerak variatif di tengah anjloknya indeks saham Hang Seng Hong Kong yang mencapai 2%, melanjutkan kecemasan pasar seputar pengetatan aturan pemerintah China terhadap perusahaan digital.

Kabar menyenangkan bagi pasar muncul dari Inggris, di mana pejabat bank sentral Negeri Big Ben tersebut menyatakan perlu menghindari pengurangan program stimulus moneter setidaknya untuk beberapa kuartal di tengah kenaikan inflasi dan masih tingginya ancaman Covid-19.

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) merilis laporan "World Economic Outlook" hari ini, yang berpeluang diperhatikan pasar untuk memantau sejauh mana pelaku pasar layak untuk optimistis.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular