IPO Rp 850, Cek Saham Para Investor Bukalapak yang Terdilusi!

Market - Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 July 2021 08:40
Pendiri Bukalapak Umumkan Rachmat Kaimuddin sebagai Penerus Achmad Zaky (Dok. Bukalapak) Foto: Pendiri Bukalapak Umumkan Rachmat Kaimuddin sebagai Penerus Achmad Zaky (Dok. Bukalapak)

Jakarta, CNBC Indonesia - E-commerce berstatus unicorn pertama yang akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) resmi akan menjual sahamnya kepada publik hari ini, Selasa (27/7) hingga Jumat (30/7) setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Senin kemarin (26/7).

Saham perusahaan ini akan dilepas di harga batas atas Rp 850 per saham, dari harga pembentukkan awal antara Rp 750-850/saham.

Setelah penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) ini, maka akan terjadi dilusi kepemilikan dari seluruh pemegang saham perusahaan.

Kepemilikan terbesar oleh PT Kreatif Media Karya, yang merupakan anak usaha PT Elang Mahkota TEknologi Tbk (EMTK) memiliki sebesar 23,93%, turun dari kepemilikan sebelumnya 31,90%.

Kepemilikan selanjutnya adalah oleh API (Hong Kong) Investment Limited sebanyak 13,05%. Jumlah ini turun dari sebelumnya yang sebesar 17,40%.

Terbesar ketiga yakni oleh Archipelago Investment Pte. Ltd yang akan memiliki sebanyak 9,45% saham, turun dari sebelumnya 12,60%.

Para pendiri Bukalapak, Achmad Zaky Syaifudin, Muhamad Fajrin Rasyid, dan Nugroho Herucahyono memiliki masing-masing 4,32%, 2,64%, dan 2,08%. Sedangkan CEO Bukalapak saat ini Muhammad Rachmat Kaimuddin memegang sebanyak 0,1% saham perusahaan ini.

Kepemilikan yang menarik lainnya adalah oleh Pandu Patria Sjahrir, komisaris Bursa Efek Indonesia yang sebesar 0,01%.

Pemegang saham lainnya dengan kepemilikan minor seperti Microsoft Corporation, Naver Corporation, Mirae Asset-Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd., dan UBS AG, London Branch. Kepemilikan publik setelah IPO ini akan menjadi sebesar 25%.

Pemegang saham Bukalapak setelah IPO 1, prospektusFoto: Pemegang saham Bukalapak setelah IPO 1, prospektus
Pemegang saham Bukalapak setelah IPO 1, prospektus
Pemegang saham Bukalapak setelah IPO 2, prospektusFoto: Pemegang saham Bukalapak setelah IPO 2, prospektus
Pemegang saham Bukalapak setelah IPO 2, prospektus
Pemegang saham Bukalapak setelah IPO 3, prospektusFoto: Pemegang saham Bukalapak setelah IPO 3, prospektus
Pemegang saham Bukalapak setelah IPO 3, prospektus

Sementara itu, total pemegang saham perusahaan mencapai 56 pihak, termasuk pemegang saham lainnya yang terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan.

Perseroan akan menawarkan sebanyak 25.765.504.800 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan, dengan nilai nominal Rp 50, yang mewakili sebanyak 25,0% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Berdasarkan prospektus terbarunya dirilis Selasa ini (27/7/2021), saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 850 untuk setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS).

Dengan demikian, jumlah seluruh nilai IPO saham ni adalah sebesar Rp 21.900.679.080.000 atau nyaris Rp 22 triliun. Sebelumnya harga saham BUKA pada saat bookbuilding (pembentukan harga) yakni di level Rp 750-850/saham.

Adapun penjamin pelaksana emisi efek yakni PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.

Sementara itu penjamin emisi efek yakni ada 19 sekuritas terdiri dari PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Ciptadana Sekuritas Asia, dan PT Investindo Nusantara Sekuritas.

Lalu ada PT Lotus Andalan Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Phillip Sekuritas Indonesia, PT Samuel Sekuritas Indonesia, dan PT Sinarmas Sekuritas. Lainnya ada PT Sucor Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT UBS Sekuritas Indonesia, PT Valbury Sekuritas Indonesia, PT Victoria Sekuritas Indonesia, PT Wanteg Sekuritas, dan PT Yuanta Sekuritas Indonesia.

Adapun tanggal efektif dari OJK yakni 26 Juli 2021 dan masa penawaran umum perdana saham dimulai hari ini, 27 - Jumat 30 Juli 2021.

Tanggal penjatahan 3 Agustus 2021, tanggal distribusi saham secara elektronik 5 Agustus 2021, tanggal pengembalian uang pesanan 5 Agustus 2021, tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia 6 Agustus 2021.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Segera Go Public, Bukalapak Bidik Rp 21,9 Triliun Lewat IPO


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading