
Bursa Eropa Dibuka Melemah, Hanya Sektor Komoditas yang Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Senin (26/7/2021), mengikuti tren koreksi yang menimpa bursa Asia Pasifik.
Indeks Stoxx 600 dibuka turun 0,4% dengan indeks saham sektor otomotif anjlok 1,4% menjadi pemimpin koreksi semua indeks saham sektoral sementara indeks saham sektor komoditas dasar menjadi yang satu-satunya positif dengan menguat 0,8%.
Selang 30 menit kemudian, koreksi indeks Stoxx 600 menjadi 1,96 poin (-0,42%) ke 459,55. Indeks DAX Jerman drop 82 poin (-0,52%) ke 15.587,27 dan CAC Prancis turun 33,7 poin (-0,51%) ke 6.535,12. Indeks FTSE anjlok 30 poin (-0,43%) ke 6.997,6.
Bursa Asia Pasifik bergerak variatif cenderung melemah dipimpin anjloknya indeks saham Hang Seng Hongkong dan Shenzen China di tengah kekhawatiran pengetatan pemerintah China terhadap perusahaan digital mereka.
Harga kontrak berjangka (futures) indeks saham AS melemah di sesi pra-pembukaan jelang rilis kinerja keuangan kuartal II-2021 emiten raksasa, di antaranya Facebook, Alphabet (induk usaha Google), Apple, Microsoft dan Amazon.
Pasar juga akan memantau rapat kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pekan ini, karena bakal berisi pandangan terbaru mereka terhadap kondisi ekonomi, serta peluang tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).
Di Benua Biru, investor memantau rilis kinerja keuangan produsen ban Michelin, maskapai Ryanair dan emiten elektronik Philips. Ryanair melaporkan kerugian senilai US$ 322 juta pada kuartal II-2021 dan memperkirakan akhir tahun ini akan mencetak "rugi tipis dan atau impas" akibat pembatasan sosial di tengah pandemi Covid-19.
Investor terus memonitor kenaikan kasus Covid-19 di zona Euro menyusul penyebaran varian delta yang telah memicu pembatasan kembali di beberapa negara. Dari Jerman, bakal ada rilis survei ekspektasi dan iklim bisnis per Juli.
Sementara itu, bank investasi Credit Suisse telah menyepakati penyelesaian di luar sidang dengan mantan bos divisi manajemen aset Iqbal Khan, terkait dengan skandal mata-mata yang memicu mundurnya mantan CEO Tidjane Thiam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Cermati Kinerja Emiten, Bursa Eropa Dibuka Menghijau