Resmi! Ini Jadwal Lengkap Rights Issue BBRI Rp 95,92 T

yun, CNBC Indonesia
26 July 2021 11:08
Gedung Bank BRI
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Rights issue PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sudah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Juli.

Saat ini, BBRI masih menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 30 Agustus 2021. Jika pernyataan efektif OJK keluar sesuai yang diperkirakan, maka jadwal perdagangan saham tanpa HMETD akan dimulai pada 8 September 2021. Demikian mengutip prospektus BBRI di Jakarta, Senin (26/7/2021).

Kemudian, pencatatan saham di BEI akan dilaksanakan pada 13 September. Selanjutnya periode perdagangan HMETD akan dilakukan pada 13-22 September 2021 dan periode penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan pada 15-24 September.

Untuk tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham tambahan pada 24 September, penjatahan pesanan saham tambahan pada 27 September. Terakhir tanggal pengembalian uang pemesanan saham tambahan pada 29 September 2021.

Informasi saja, hasil RUPSLB menyetujui aksi korporasi right issue yang akan dilakukan BRI dengan mekanisme Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).

Setidaknya 104,22 miliar suara atau mewakili 95,98% dari seluruh saham dengan hak suara sah dan hadir dalam e-rups telah menyetujui terkait dengan rencana perseroan menerbitkan saham baru dalam rangka PMHMETD untuk jumlah sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 50,00 (lima puluh rupiah) per lembar saham.

Dana hasil dari aksi korporasi ini akan dimanfaatkan oleh BRI untuk pembentukan Holding Ultra Mikro yang dilakukan melalui penyertaan saham BRI dalam Pegadaian dan PNM, sebagai hasil dari inbreng Pemerintah. Selebihnya akan digunakan sebagai modal kerja BRI dalam rangka pengembangan ekosistem Ultra Mikro, serta bisnis Mikro dan Kecil.

Nilai transaksi inbreng mencapai Rp 54,77 triliun, adapunperkiraan dana tunai yang dapat dihasilkan dari rencana PUT I maksimal bernilai sekitar Rp 41,15 triliun. 

Hal tersebut merupakan satu langkah besar BRI untuk terus mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan baru yang selaras dengan aspirasi untuk menjadi Champion of Financial Inclusion. Rencana ini selaras dengan visi Pemerintah dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 sampai 2024 yaitu untuk mendorong inklusi keuangan. Oleh karenanya, Pemerintah bermaksud membentuk Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, Pegadaian dan PNM. Dalam hal ini BRI akan ditunjuk sebagai induk Holding.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RUPSLB BRI Setujui Penerbitan 28,67 Miliar Lembar Saham Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular