Harga Batu Bara Mulai Flat, 'Tsunami' Profit Taking Berakhir?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Senin, 26/07/2021 09:05 WIB
Ilustrasi Tambang Batu Bara (Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara turun tipis hampir flat pada perdagangan akhir pekan lalu. Ini membuat harga si batu hitam terkoreksi secara mingguan.

Akhir pekan lalu, harga batu bara di pasar ICE Newcastle berada di US$ 146,7/ton. Turun tipis 0,01% dari hari sebelumnya.

Batu bara menjadi sasaran ambil untung (profit taking) pekan lalu. Selama sepekan, harga komoditas ini turun 1,64% secara point-to-point.


Maklum, sebelumnya harga sudah naik tinggi sekali. Dalam sebulan terakhir, harga batu bara masih membukukan kenaikan 17,06%. Sejak awal tahun, kenaikannya mencapai nyaris 80%.

Sepertinya kenaikan harga batu bara akhir-akhir ini ikut disebabkan oleh harga gas alam yang ikut naik. Akhir pekan lalu, harga gas acuan di Henry Hub tercatat US$ 4.025/MMBtu, tertinggi sejak Desember 2008.

Kenaikan harga gas ikut mengerek harga batu bara. Sebab, kedua komoditas ini saling menggantikan, saling bersaing di pasar energi primer, terutama untuk pembangkit listrik. Saat harga gas makin mahal, perusahaan listrik kembali berpaling ke batu bara. Permintaan batu bara naik, harga pun terungkit.

Halaman Selanjutnya --> Tiga Alasan Harga Batu Bara Bisa Reli


(aji/aji)
Pages