ECB Janji Tetap Akomodatif, Jadi Aset Mana yang Diuntungkan?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 23/07/2021 12:40 WIB
Foto: Bank Sentral Eropa (REUTERS/Alex Domanski)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mengumumkan kebijakan moneter Kamis kemarin (22/7), dan berjanji untuk tetap akomodatif di saat meningkatnya risiko perekonomian kembali merosot.

Ekspektasi akan tingginya pertumbuhan ekonomi mulai meredup di semester II-2021, sebab kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) kembali meningkat secara global.

ECB di bawah pimpinan Christine Lagarde, kemarin mempertahankan suku bunga acuan 0%, deposit rate -0,5% dan lending facility 0,25%. Selain itu program pembelian aset atau yang disebut Pandemic Emergency Purchase Program (PEPP) sebesar 1,85 triliun (US$ 2,2 miliar) juga dipertahankan. PEPP tersebut berlaku hingga Maret 2022.


Dalam pernyataannya kemarin, ECB mengatakan suku bunga akan tetap di level saat ini atau lebih rendah lagi sampai inflasi mencapai target 2% dan stabil di level tersebut. Selain itu, ECB juga mengatakan akan membiarkan jika inflasi berada di atas 2% sementara waktu.

Pernyataan tersebut menyiratkan ECB masih membuka ruang untuk kembali menurunkan suku bunga jika diperlukan, guna memacu perekonomian.

ECB memproyeksikan inflasi di akhir tahun ini akan mencapai 1,9%, kemudian menurun menjadi 1,5% di 2022, dan 1,4% di 2023.

Artinya, dengan proyeksi tersebut suku bunga di Eropa masih akan tetap rendah setidaknya hingga tahun 2024.

"Inflasi saat ini sebagian besar didorong oleh kenaikan harga energi, serta low base effect dari anjloknya harga minyak mentah di awal pandemi Covid-19," kata Lagarde sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (22/7/2021).

Lagarde juga mengatakan perekonomian masih jauh dari kata pulih pasca dihantam pandemi.

"Jalan masih panjang untuk memulihkan perekonomian kembali ke level sebelum pandemi" tambahnya.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Ini Aset-aset Yang Akan Diuntungkan


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Beda Arah "Jurus" Bank Sentral Dunia Atasi Ketidakpastian Dunia

Pages