Sakti! BI Tahan Suku Bunga, IHSG Terbang 1,78% ke Atas 6.100

Putra, CNBC Indonesia
22 July 2021 15:39
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Senin (19/7/2021) (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya 'sakti' dan ditutup dengan apresiasi 1,78% ke level 6.137,54 pada perdagangan Kamis (22/7/21).

Penguatan IHSG ini terjadi di tengah penurunan kasus harian Covid-19 dalam negeri meskipun masih tergolong tinggi dan pengumuman Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan, BI 7 Day Reserve Repo Rate.

Data BEI mencatat, nilai transaksi hari ini sebesar Rp 11,6 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 719 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 136 miliar dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 79 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang dilego Rp 80 miliar dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) yang dijual Rp 42 miliar.

Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI siang tadi, otoritas moneter ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. Hal ini sesuai dengan ekspektasi pasar.

RDG BI memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%. Suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility juga bertahan masing-masing 2,75% dan 4,25%.

"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan sistem keuangan karena ketidakpastian di pasar keuangan global di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dari dampak Covid-19," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai RDG.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan proyeksi BI 7 Day Reverse Repo Rate tetap bertahan di 3,5%. Dari 12 institusi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, semuanya sepakat bulat, aklamasi. Tidak ada dissenting opinion.

Kali terakhir BI menurunkan suku bunga acuan adalah pada Februari 2021. Selepas itu, suku bunga selalu ditahan dengan stabilitas nilai tukar rupiah menjadi alasan utama.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular