Analisis Teknikal

Semesta Mendukung, IHSG Siap Tancap Gas Lagi di Sesi 2

Putra, CNBC Indonesia
Rabu, 21/07/2021 12:45 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di teritori positif sepanjang perdagangan sesi pertama Rabu (21/7/2021), setelah pemerintah menyiapkan opsi pelonggaran pembatasan aktivitas masyarakat.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.037,783 atau bertambah 20,4 poin (+0,34%) setelah sepanjang perdagangan pagi berada di zona hijau, dengan level pembukaan di 6.034,57 atau menanjak 0,29%.

IHSG bahkan sempat menyentuh level tertinggi harian di 6.053,572 tepat pukul 09:00 WIB dengan level terendah hanya pada 6.026,897. Sebanyak 270 saham naik, 208 lain melemah, dan 152 sisanya flat.


Nilai transaksi bursa mulai menguat, menjadi Rp 6 triliun yang melibatkan 11 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 843.000-an kali. Investor asing terus memborong saham-saham unggulan, sehingga mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 158,2 miliar.

Sebagaimana sudah diantisipasi pelaku pasar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (20/7/2021) malam memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yang sedianya berakhir pada 20 Juli, menjadi 25 Juli 2021.

Perpanjangan dilakukan di tengah masih tingginya penyebaran kasus Covid-19 yakni mencapai 38.325 kasus konfirmasi baru, sehingga total kasus keterjangkitan virus tersebut mencapai 2,95 juta di Tanah Air.

Namun, yang mengejutkan, presiden menyatakan pembukaan bertahap kemungkinan bisa dilakukan pada 26 Juli. "Jika tren kasus terus mengalami penurunan, maka tanggal 26 Juli 2021, pemerintah akan melakukan pembukaan bertahap," ujarnya melalui kanal Youtube.

Analisis Teknikal

Foto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas bawah maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terapresiasi.

Untuk melanjutkan tren bullish atau penguatan, indeks perlu melewati level resistance yang berada di area 6.113. Sementara untuk merubah tren bullish menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.980.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 51 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli maupun jenuh jual akan tetapi RSI terkonsolidasi naik setelah sebelumnya mendekati level jenuh jual yang menunjukkan Indeks berpeluang menguat.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsolidasi naik.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat