Jakarta, CNBC Indonesia - Depresiasi mewarnai mata uang Asia pagi ini. Apa boleh buat, dolar Amerika Serikat (AS) memang terlampau kuat.
Pada Selasa (20/7/2021) pukul 09:54 WIB, berikut kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot:
Dolar AS memang sedang berjaya. Pada pukul 09:45 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,08%.
Investor sedang memasang mode bermain sangat aman. Aset-aset berisiko dihindari, dana beralih ke instrumen yang dipandang aman (flight to safety).
Ini disebabkan oleh kekhawatiran investor (dan seluruh dunia) terhadap pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang kembali 'menggila'. Per 19 Juli 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di seluruh negara adalah 190.597.409 orang. Jumlah ini hampir sama dengan gabungan populasi Filipina dan Vietnam.
Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 467.586 orang dalam sehari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 383.753 orang setiap harinya.
Halaman Selanjutnya --> Corona 'Gentayangan' Lagi
"Hal yang menjadi kecemasan di pasar saat ini adalah lonjakan infeksi virus corona, bahkan terjadi di negara maju dengan tingkat vaksinasi yang tinggi. Ini membuat risiko pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat bakal diberlakukan lebih lama lagi," sebut Tapas Strickland, Analis National Australia Bank, dalam risetnya.
AS adalah contohnya. Our World in Data mencatat, jumlah warga negara AS yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis penuh per 18 Juli 2021 mencapai 161,23 orang, tertinggi dunia.
Namun bukan berarti AS sudah 'merdeka' dari virus corona. WHO melaporkan, jumlah pasien positif corona di AS per 18 Juli 2021 adalah 33.723.155 orang. Bertambah 40.553 orang dari hari sebelumnya, penambahan kasus harian tertinggi sejak 9 Mei 2021.
Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 24.637 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 12.733 orang setiap harinya.
Dibayangi oleh ketidakpastian yang sangat tinggi akibat pandemi, investor kembali memasang mode bermain sangat aman, yaitu memegang uang tunai. Cash is king.
Tidak sembarang uang tunai, dolar AS yang jadi pilihan utama. Maklum, dolar AS adalah mata uang global yang bisa menyelesaikan segala urusan.
Keperkasaan dolar AS membuat mata uang Asia takluk. Untung saja rupiah tidak termasuk, karena mata uang Ibu Pertiwi tidak diperdagangkan memperingati libur Hari Raya Idul Adha.
TIM RISET CNBC INDONESIA