Kioson Rights Issue 365 Juta Saham, Potensi Dilusi Capai 34%!

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
19 July 2021 15:55
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten teknologi penyedia perangkat lunak dan perangkat keras, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), berencana untuk melakukan penambahan modal melalui skema penawaran umum terbatas (PUT) I dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Berdasarkan prospektusnya, Kioson berencana untuk mengeluarkan saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam jumlah sebanyak-banyaknya 365,79 juta saham baru yang disertai dengan penerbitan waran Seri II dengan jumlah sebanyak-banyaknya 248,73 juta Waran Seri II, dilansir keterbukaan informasi.

Jumlah tersebut (365,79 juta saham baru) setara dengan 51% dari modal disetor KIOS sebelum rights issue. Pada akhir Juni 2021 jumlah saham Kioson mencapai 717,24 juta saham.

HMETD yang diterbitkan dalam PUT I akan memberikan hak kepada para pemegang saham KIOS untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikannya atas perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 33,77%," ungkap Corporate Secretary Kioson melalui keterangan tertulis yang terbit di keterbukaan informasi (16/7).

Hanya saja belum diungkapkan harga pelaksanaan rights issue ini. Mengacu harga rata-rata KIOS pada perdagangan Senin ini (19/7), saham KIOS diperdagangkan di level Rp 914/saham. Dengan asumsi harga rata-rata ini, nilai rights issue berpotensi mencapai Rp 334 miliar.

Rencana terkait aksi korporasi ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 12 bulan setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada 24 Agustus mendatang.

Pada tanggal 5 Oktober 2017, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk resmi menjadi startup pertama yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, dok YukNabungSahamFoto: Pada tanggal 5 Oktober 2017, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk resmi menjadi startup pertama yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, dok YukNabungSaham
Pada tanggal 5 Oktober 2017, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk resmi menjadi startup pertama yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, dok YukNabungSaham

Pihak manajemen Kioson memperkirakan bahwa rencana PUT I dapat memperkuat struktur permodalan perusahaan guna mengembangkan kegiatan usaha perdagangan, pergudangan dan telekomunikasi yang merupakan bagian dari kegiatan usaha utama serta dapat mendukung pertumbuhan bisnis sehingga mampu memberikan pengaruh positif terhadap kondisi keuangan perseroan.

"Perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh dari PUT I, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk modal kerja dan atau anak perusahaan yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis," tambah pihak manajemen Kioson.

Pada penutupan perdagangan sesi I Senin (19/7) di pasar modal, saham KIOS tercatat naik 4% ke level Rp 910/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 652,69 miliar.

Dalam sepekan saham ini naik 5,20%, selama sebulan telah tumbuh 82% dan sejak awak tahun melonjak hingga 515%. Pada penutupan sesi II, saham KIOS masih menguat 3,43% di Rp 905/saham.

Kioson resmi menjadi startup pertama yang mencatatkan saham di BEI pada 5 Oktober 2017 dan menjadi emiten ke-24 tahun tersebut.

Saham Kioson dicatatkan pada Papan Pengembangan dengan kode saham KIOS. Harga saham Kioson dibuka menguat 50% ke level Rp 450 per saham dari harga awal Rp 300 per saham.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kontrak dengan Gojek-Tokped Habis, Omzet Emiten KIOS Ambruk!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular