
Rapor Bursa Sepekan: 10 Saham Tercuan-Terboncos, Broker Juara

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan (12-16 Juli), sejumlah saham masuk menjadi top gainers atau saham paling cuan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Data perdagangan BEI mencatat, saham emiten nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL) melesat 119,26% di posisi teratas top gainers di level harga Rp 296/saham. PAM Mineral baru melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada Jumat (9/7).
Emiten yang memiliki blok tambang dengan memakai nama-nama public figure beken--seperti BCL, Raisa, dan Syahrini--ini melepas sebanyak 2 miliar saham baru atau setara 20,7% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan, dengan harga IPO Rp 100 per saham, sehingga mengantongi Rp 200 miliar. Dengan demikian harga sahamnya sudah melesat 196% dari harga IPO.
Kendati demikian, pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (16/7) saham NICL ambruk auto reject bawah (ARB) 7% di level Rp 296 dengan nilai transaksi harian Rp 212 miliar dan volume perdagangan 665 juta saham.
Di posisi kedua ada saham PT ABM Investama Tbk (ABMM), emiten tambang batu bara yang baru merilis kinerja Maret 2021.
Saham ABMM melesat sepekan 70,97% di Rp 1.325/saham dalam sepekan. Di Jumat lalu, saham ini melesat 5,58% dengan nilai transaksi Rp 6,13 miliar dan volume perdagangan 4,44 juta saham.
ABMM baru melaporkan pemulihan kinerja dengan catatan laba bersih US$ 25,89 juta atau setara Rp 375 miliar (kurs Rp 14.500/US$) di Maret 2021, dari periode yang sama tahun lalu rugi bersih US$ 2,54 juta atau Rp 37 miliar.
Pendapatan ABMM di Q1-2021 naik menjadi US$ 210,89 juta atau Rp 3,06 triliun dari sebelumnya US$ 160,88 juta atau Rp 2,33 triliun.
Berikut sejumlah data lengkap top gainers dan losers dalam sepekan lalu menurut data BEI:
![]() Top Gaines-Losers Sepekan (12-16 Juli 2021), BEI |
Adapun urutan teratas top losers sepekan yakni saham PT ERA Graharealty Tbk (IPAC). Saham emiten bidang waralaba dan jasa agen real estat ini baru listing perdana pada Rabu (30/6). Saat listing perdana, saham IPAC betah berada di harga Rp 120/saham sama dengan harga IPO.
Di sisi lain, broker dengan nilai transaksi terbesar sepekan masih ditempati PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dengan nilai Rp 10,59 triliun, dengan volume perdagangan 21,48 miliar saham dan frekuensi 1,82 juta kali.
Di tempat kedua ada PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dengan nilai Rp 6,99 triliun, volume 6,16 miliar saham dan 251,448 kali frekuensi.
Di posisi ketiga ada PT UBS Sekuritas Indonesia dengan nilai Rp 6,25 triliun dengan volume 3,94 miliar saham dan frekuensi 381.012.
![]() Top Broker Sepekan (12-16 Juli 2021), BEI |
NEXT: Net Buy Sejak Januari Tembus Rp 18 T
