Dow Futures Menguat Tipis Ditopang Saham Siklikal

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 July 2021 19:01
Trader James Dresch, center, and specialist Anthony Matesic, right, work on the floor of the New York Stock Exchange, Friday, Jan. 4, 2019. Stocks are jumping at the open on Wall Street Friday as investors welcome news of trade talks between the U.S. and China and a big gain in jobs in the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada perdagangan Jumat (16/7/2021), setelah sepanjang pekan berjalan tertimpa aksi jual investor yang merealisasikan keuntungan atas saham yang mencetak kinerja keuangan positif.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 45 poin (+0,13%) dari nilai wajarnya, sementara kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga menguat, masing-masing sebesar 0,16% dan 0,6%.

Saham siklikal yang diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi memimpin penguatan, di antaranya Bank of America, Boeing, dan maskapai penerbangan serta energi. Saham emiten konser Live Nation melesat lebih dari 2% setelah Goldman Sachs menilai saham perseroan bisa melesat nyaris 40% setelah konser kembali diizinkan.

Saham Intel menguat setelah Wall Street Journal memberitakan rencana perseroan mengakuisisi GlobalFoundries Inc senilai US$ 30 miliar. Itu akan menjadi transaksi terbesar yang pernah dilancarkan emiten produsen chip komputer tersebut. Saham Moderna melesat 7% setelah produsen vaksin tersebut dinyatakan menjadi anggota terbaru indeks S&P 500.

Sejauh ini, dari 18 emiten yang menjadi konstituen indeks S&P 500 dan mencetak kinerja yang melampaui ekspektasi, membukukan rata-rata kenaikan laba bersih per saham (earnings per share/EPS) di angka 18% dari ekspektasi.

Namun, saham mereka justru melemah rata-rata 0,58% di hari ketika kinerja keuangannya dirilis, yang menunjukkan investor melakukan aksi ambil untung saat berita positif terkonfirmasi. Akibatnya, indeks S&P 500 sepanjang pekan berjalan mencatatkan koreksi sebesar 0,2%.

Di sisi lain, energi penguatan sepanjang pekan ini berasal dari saham sektor teknologi dan komunikasi. Saham Apple melesat 2,3% sepanjang pekan, sementara Netflix, Alphabet dan Microsoft menguat 1,1%.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen membantu memperkuat sentimen pasar setelah menyatakan bahwa inflasi tinggi kemungkinan akan melandai dalam beberapa bulan tetapi sikap kehati-hatian masih harus dipertahankan dalam menyikapinya.

"Saya tak mengatakan bahwa ini adalah fenomena berumur 1 bulan. Namun menurut saya dalam jangka menengah kita akan melihat pelemahan inflasi kembali ke level normal," tuturnya kepada CNBC International.

Saat ini, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terpantau stabil, di level 1,3%. Investor pun memantau rilis penjualan ritel per Juni, di mana ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan berujung pada penurunan sebesar 0,4% secara bulanan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kebijakan Pajak Biden Perberat Pergerakan Dow Futures dkk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular