Kabar Investor Lego Saham demi IPO Unicorn, IHSG Drop Lagi!

Putra, CNBC Indonesia
Rabu, 14/07/2021 15:28 WIB
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi 2 dengan depresiasi 0,55% ke level 5.979,21 pada perdagangan Rabu (14/7/21) di tengah terus melesatnya kasus Covid-19 di dalam negeri.

Tim Riset CNBC Indonesia menilai kabar pasar soal ramainya investor melepas saham-saham hari ini untuk mendapatkan dana tunai demi memesan saham perdana PT Bukalapak.com Tbk(BUKA) cukup banyak berimbas ke pasar. 

Data BEI mencatat, nilai transaksi hari ini sebesar Rp 9,6 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 126 miliar di pasar reguler.


Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) sebesar Rp 100 miliar dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 82 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 147miliar dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang dijual Rp 51 miliar.

Terus melesatnya kasus Covid-19 menyebabkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara dan menyebutkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat bisa diperpanjang hingga enam pekan.

Hal ini tentu saja dapat memicu sentimen negatif bagi pasar keuangan dalam negeri karena dengan kasus Covid-19 yang berlarut-larut dan pergerakan masyarakat yang direm dengan PPKM darurat, roda perekonomian berpotensi untuk macet sehingga pertumbuhan ekonomi berpotensi tergerus.

Dari dalam negeri beredar kabar di pasar bahwa investor dan para manajer investasi (MI) mulai melarikan dananya dari saham-saham blue chip untuk bersiap masuk ke saham-saham unicorn yang akan melantai dalam waktu dekat yakni Bukalapak dan GoTo.

Grup-grup analis dan investor termasuk di WhatsApp Group juga ramai berkaitan dengan jualan saham-saham unggulan demi mengincar IPO unicorn ini.

Sebagai informasi, Bukalapak akan melantai di BEI pada 6 Agustus 2021. Perusahaan menawarkan saham sebanyak 25.765.504.851 saham biasa atas nama yang seluruhnya saham baru serta dikeluarkan dari portepel dalam IPO di BEI.

Untuk masa penawaran awal atau bookbuilding dilakukan sejak 9 Juli lalu hingga 19 Juli. Tanggal efektif dari OJK diharapkan pada 26 Juli serta masa penawaran umum dilakukan 28 hingga 30 Juli 2021 mendatang. Harga penawaran yakni Rp 750-850/saham dengan target dana IPO maksimal Rp 22 triliun.

Sebelumnya, manajemen Bukalapak, dalam prospektus, menyebutkan tata cara pemesanan saham.

Selain itu tata cara juga disampaikan dalam video di situs resmi Bukalapak. Dalam video itu ada empat informasi yang diperoleh investor, yakni informasi emisi saham Bukalapak, harga saham, formulir pemesanan pembelian atau FPPS, serta prospektus awal dan prospektus.

Sementara untuk GoTo yakni gabungan antara Gojek dan Tokopedia dikabarkan akan siap melantai paling cepat akhir tahun 2021 ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat