Harga Moge Harley Diobral di RI, Terkuak Omzet Aslinya di AS!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
15 July 2021 07:10
Instagram @hdci_indonesia
Foto: Instagram @hdci_indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Motor gede (moge) merek Harley-Davidson buatan pabrikan Harley-Davidson Inc. yang berdiri sejak tahun 1903 di Amerika Serikat (AS) lagi ramai diperbincangkan di Tanah Air. Bukan karena tren diborong para orang kaya, melainkan tren penjualan 'obral' moge ini di harga murah.

Lantas bila moge ini memang banyak dilego di harga murah di Indonesia lantaran pandemi Covid-19, bagaimana sebetulnya kinerja bisnis perusahaan induknya di AS?

Harley adalah pabrikan sepeda motor AS yang bermarkas di Milwaukee, Wisconsin. Perusahaan ini ialah salah satu dari 3 perusahaan pabrikan motor AS yang masih tersisa. Dua lainnya Victory dan Cleveland & Cyclewerks.

Harley yang kini dipimpin CEO Jochen Zeitz sudah tercatat di papan perdagangan saham New York Stock Exchange (NYSE) alias Wall Street, bursa efek paling prestisius di dunia.

Tapi sahamnya yang berkode HOG masih bergerak minus 3,17% pada penutupan perdagangan Selasa waktu AS (Rabu pagi, 13/7), di level US$ 44,64/saham atau setara Rp 647.000/saham.

Bagaimana kinerjanya?

Jika ditelaah dari laporan keuangan, laba bersih Harley masih naik pada kuartal I-2021, melesat 200% menjadi US$ 259 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun, dari kuartal II-2020 sebesar US$ 70 juta atau setara Rp 1 triliun.

Penjualan bersih juga naik menjadi US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 20,6 triliun pada kuartal I-2021, naik 10% dari kuartal I-2020 sebesar US$ 1,3 miliar atau Rp 18,8 triliun.

Jadi, memang di kala penjualan Indonesia 'seret' karena para orang kaya mulai berhemat dan menghindari pembelian kendaraan mewah, bahkan menjualnya, tetapi dari perusahaan produsen moge itu sendiri masih mengalami penguatan. Kendati memang pasar Indonesia belum dominan bagi pasar global Harley.

Sementara dari laba operasional Harley meroket 200% menjadi US$ 346,2 juta atau sekitar Rp 5 triliun pada periode 31 Maret 2021, dari sebelumnya 31 Maret 2020 sebesar US$ 107,5 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun.

Dari neraca, total aset di kuartal I-2021 naik 1,8% menjadi US$ 11,4 miliar atau setara dengan Rp 164 triliun, dari kuartal I-2020 sebesar US$ 11,1 miliar atau setara Rp 161 triliun.

Sedangkan dari total liabilitas turun 0,9% menjadi US$ 9,36 miliar atau setara Rp 135 triliun dari sebelumnya sebesar US$ 9,44 miliar (Rp 137 triliun).

Terakhir dari ekuitasnya, Harley mencatatkan kenaikan ekuitasnya 17% menjadi US$ 2 miliar (Rp 29,6 triliun) dari sebelumnya US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 24,4 triliun.

NEXT: Tren Obral Harley di RI

Menurut pengamatan anggota komunitas moge Munawar Chalil, pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berlangsung selama setahun lebih membuat banyak orang sangat butuh uang, bahkan orang-orang kaya pun mulai demikian.

Tak sedikit orang-orang kaya mulai menghadapi kesulitan ekonomi, seperti mulai adanya tren penjualan rumah-rumah mewah, bahkan kendaraan-kendaraan mewah seperti moge.

Orang orang yang ingin menjual mogenya seperti mode Harley pun bahkan ada yang membanting harga, agar cepat laku terjual karena butuh uang demi mengamankan kebutuhan bisnis hingga keluarga.

Munawar Chalil menceritakan pengalamannya selama pandemi ini banyak kawan-kawan antar komunitas menjual motornya.

Ia mencontoh moge macam Harley saat ini bisa murah 20% dari harga pasaran. Misalnya ada yang menjual moge Rp 400 juta, padahal harga pasaran sampai Rp 600 juta. Artinya ada penjual yang sampai banting harga turun Rp 200 juta, asal segera dibeli mogenya.

"Harley, turun 20% di bawah harga pasar. Tapi kadang-kadang mau jual dengan beri deadline sampai jam sekian maka harga Rp 400 juta, padahal normal bisa Rp 600 juta," kata Munawar yang juga Group Editor in Chief Carvaganza ini kepada CNBC Indonesia.

"Sebenarnya, ini saatnya kalau ada uang untuk beli moge-moge berharga murah," tambahnya.

Munawar mengaku hampir setiap hari di grup-grup WhatsApp bermunculan dari sesama relasi komunitas moge yang menawarkan barang kesayangannya dijual.

"Harley banyak yang dijual, setiap hari di WA grup, banyak yang for sale, mungkin ada yang butuh uang, mereka butuh hidupkan karyawan dan keluarga juga," katanya.

Ia mengatakan alasan lain para orang kaya menjual aset moge mereka karena mengurangi beban pengeluaran di masa pandemi, selain butuh uang tentunya.

"Ada juga sebelum mereka jual, awalnya nggak bayar pajak dulu, tahu kan pajak moge nggak ada yang murah. Ternyata sudah 2 kali nggak bayar pajak, lalu ngapaian juga tahan-tahan, daripada nongkrong di garasi, mending jual aja. Jadi ada yang memang BU dan melepaskan beban pajak," katanya.

Berdasarkan penelusuran situs jual-beli online OLX, tidak sedikit yang menjualnya di bawah harga pasaran agar bisa lebih cepat terjual, bahkan pemilik berani menjual di kisaran Rp 100 jutaan. Bukan tidak mungkin harganya bisa kembali turun jika calon pembeli berani menawar dan menebusnya.

Berikut harga dari beberapa jenis motor Harley Davidson dengan harga mulai dari Rp 100 jutaan:

- Harley Davidson Roadster 2008 (Custom Chopper HD) - Rp 139 juta

- Harley Davidson Sportster 1994 - Rp 145 juta

- Harley Davidson roadster 2004 - Rp 145 juta

- Harley Davidson Softail 1996 (Road King Baggers) - Rp. 180 juta

- Harley Davidson Dyna 2003 - Rp 185 juta

- Harley davidson Ultra Classic 2000 - Rp 185 juta

- Harley Davidson Softail 1996 (Custom) Rp 185 juta.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular