Asing Mulai Khawatir Kasus Covid RI, Obral Saham Big Cap

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Rabu, 14/07/2021 09:53 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring dengan memerahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), para investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) di sejumlah saham-saham big cap (saham dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun) pada perdagangan pagi ini, Rabu (14/7/2021).

Ini membuat IHSG drop 0,34% ke level 5.993,49 pada pukul 09.50 WIB. Akumulasi jual bersih investor asing tercatat mencapai Rp 40,65 miliar. 

Berikut pergerakan 5 besar saham dengan net sell tertinggi, pukul 09.28 WIB:


  1. Bank Central Asia (BBCA), saham -0,50%, ke Rp 30.075, net sell Rp 78,7 M

  2. Telkom Indonesia (TLKM), -0,98%, ke Rp 3.040, net sell Rp 14,3 M

  3. Bank Negara Indonesia (BBNI), -1,07%, ke Rp 4.620, net sell Rp 10,1 M

  4. Astra International (ASII), -1,02%, ke Rp 4.850, net sell Rp 8,5 M

  5. Barito Pacific (BRPT), -1,79%, ke Rp 825, net sell Rp 3,1 M

Dari data di atas, saham emiten perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa, yakni Rp 741,50 triliun, BBCA, menjadi saham yang paling banyak dilego asing, sebesar Rp 78,7 miliar. Seiring dengan itu, saham BBCA juga turun 0,50% ke Rp 30.075/saham.

Dengan ini, saham BBCA melanjutkan koreksi pada perdagangan kemarin ketika ditutup ambles 2,03%. Dalam sepekan saham BBCA turun 0,74%, sementara dalam sebulan melorot 0,74%.

Sepanjang kuartal I tahun ini, BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,04 triliun pada 3 bulan pertama tahun ini, tumbuh 7% secara tahunan (YoY) dari periode yang sama tahun lalu Rp 6,58 triliun. BCA juga mampu membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 3,3% YoY menjadi Rp14,1 triliun.

Di posisi kedua ada saham big cap lainnya, yakni emiten telekomunikasi BUMN TLKM yang dijual asing sebesar Rp 14,3 miliar. Saham TLKM juga merosot 0,98%, menandai reli pelemahan selama 3 hari beruntun. Dalam sepekan saham ini stagnan dan dalam sebulan tergerus 11,14%.

Telkom mencatatkan kenaikan laba bersih 2,59% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 5,86 triliun. Bahkan secara tahunan (annualized) tercatat laba bersih TLKM melesat 15,71%. Adapun pada periode 3 bulan pertama di tahun ini, Telkom membukukan pendapatan senilai Rp 33,94 triliun.

Melemahnya saham-saham big cap tersebut turut mempengaruhi pergerakan IHSG pagi ini. IHSG melemah 0,24%, meninggalkan level psikologis 6.000, ke posisi 5.997,333. Bahkan pada 09.10 WIB, IHSG sempat turun 0,73% ke level 5.983,51.

Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah terus melesatnya kasus Covid-19 di dalam negeri.

Indonesia memang belum bisa lepas dari tahap kritis akibat ledakan kasus Covid-19 yang telah terjadi beruntun dalam 3 pekan terakhir. Tercatat pada hari Selasa (14/7), kasus baru positif Covid-19 terus meroket dan menciptakan rekor baru.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sejak kemarin lusa pukul 12.00 hingga kemarin pukul 12.00, kasus baru Covid-19 bertambah 47.899 pasien. Hari ini menggenapi kelamnya data kasus Covid-19 pekan ini yang terus mencetak rekor beruntun.

Rekor hari ini memecahkan rekor kemarin lusa yang menembus 40.427 kasus. Alhasil, hingga hari ini total konfirmasi positif di Indonesia menembus 2,615 juta kasus.

Terus melesatnya kasus Covid-19 ini menyebabkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara dan menyebutkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat bisa diperpanjang hingga enam pekan.

Hal ini tentu saja dapat memicu sentimen negatif bagi pasar keuangan dalam negeri karena dengan kasus Covid-19 yang berlarut-larut dan pergerakan masyarakat yang direm dengan PPKM darurat, roda perekonomian berpotensi untuk macet sehingga pertumbuhan ekonomi berpotensi tergerus.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ditutup Menguat - PMI Manufaktur Masih Terkontraksi