Proyeksi Broker

Kasus Corona RI Nyaris 50.000/hari, Awas IHSG Lanjut Ambruk!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 July 2021 08:48
Vaksinasi di Trans Studio Mall Cibubur, Jawa Barat, Senin (28/6/2021).  CT Corp bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan melibatkan RS Pusat Otak Nasional akan mengadakan program vaksinasi yang terbuka untuk semua KTP Indonesia di 10 lokasi jaringan usaha CT Corp di Jabodetabek. Program ini adalah bentuk CT Corp peduli keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Vaksinasi di Trans Studio Mall Cibubur, Jawa Barat, Senin (28/6/2021).  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Rabu (14/7/2021) diperkirakan akan melanjutkan pelemahan. Setelah pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (13/7/2021) indeks ditutup melemah hingga 1,08% ke level 6.013,03.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan sentimen berasal dari data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Juni mengalami kenaikan dari sebelumnya 5% menjadi 5,4%. Terjadi kenaikan 0,9% secara bulanan, merupakan yang tertinggi sejak 2008 dan di luar proyeksi.

Kenaikan inflasi yang begitu tinggi ini menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen bank sentral AS, The Fed ketika Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa mereka akan membiarkan inflasi untuk bergerak bebas karena itu semua hanyalah sementara.

Lebih lanjut, pengamat pasar modal dari MNC Asset Management Edwin Sebayang menyebutkan sentimen lainnya yakni kombinasi turunnya Indeks Dow Jones sebesar -0,31% dan jatuhnya EIDO (iShares MSCI Indonesia ETF) sebesar -1,96% di tengah kembali naiknya yield (imbal hasil) obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 3,82% keclevel 1,4150%.

Ditambah dengan terus naiknya jumlah korban baru terpapar Covid-19 mendekati 50.000 orang per hari dan korban tewas lebih dari 850 orang per hari sehingga menempatkan Indonesia menjadi nomor 1 tertinggi di dunia untuk new cases Covid-19 menjadi sentimen negatif bagi perdagangan Rabu ini.

Dari segi teknikal, Reliance Sekuritas Indonesia mengatakan IHSG gagal break out upper bollinger bands dan membawa pergerakan harga saham kembali uji level psikologis, MA50 dan bullish trend line di kisaran 5.980-6.000.

Indikator stochastic dan RSI memberikan pergerakan momentum bearish dengan pergerakan terkonsolidasi pada area middle oscillator, sehingga secara teknikal IHSG berpotensi kembali tertekan dengan pergerakan support (batas tahanan bawah) di posisi 5.980 dan resisten (batas atas) di 6.052.

Adapun terkait data Covid-19, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sejak Senin pukul 12.00 hingga Selasa pukul 12.00, kasus baru Covid-19 bertambah 47.899 pasien. Selasa kemarin menggenapi kelamnya data kasus Covid-19 pekan ini yang terus mencetak rekor beruntun.

Rekor Selasa kemarin memecahkan rekor kemarin yang menembus 40.427 kasus. Alhasil, hingga Selasa, total konfirmasi positif di Indonesia menembus 2,615 juta kasus.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular