
Cek Fakta! Meski Drop, 7 Saham Ini Diburu Asing Sejak Januari

Saat ini Indonesia belum bisa lepas dari tahap kritis akibat ledakan kasus Covid-19 yang telah terjadi beruntun dalam 3 pekan terakhir. Pada Selasa (13/7/2021), kasus baru positif Covid-19 terus meroket dan menciptakan rekor baru.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sejak Senin pukul 12.00 hingga Selasa pukul 12.00, kasus baru Covid-19 bertambah 47.899 pasien. Selasa kemarin menggenapi kelamnya data kasus Covid-19 pekan ini yang terus mencetak rekor beruntun.
Rekor Selasa kemarin memecahkan rekor kemarin yang menembus 40.427 kasus. Alhasil, hingga Selasa, total konfirmasi positif di Indonesia menembus 2,615 juta kasus.
Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang khawatir dengan adanya rekor ini, dan kebijakan PPKM Darurat yang kemungkinan diperpanjang akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan dari yang diproyeksikan sebelumnya.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan, sejak awal tahun Edwin sudah memprediksi PDB Indonesia hanya akan tumbuh di kisaran 3,5%.
"Memperpanjang PPKM Darurat dampaknya ekonomi Indonesia akan terpukul," kata Edwin, Selasa.
Meski demikian, secara industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan akan terus menjaga stabilitas sistem keuangan termasuk pasar modal agar tetap terjaga.
Tahun ini, OJK bahkan menargetkan nilai penghimpunan dana (fund raising) di pasar modal melalui penawaran umum akan mencapai Rp 150 triliun sampai dengan Rp 180 triliun di tahun ini atau naik kisaran 26-52% dari penggalangan dana di pasar modal tahun lalu mencapai Rp 118,7 triliun.
Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, sampai dengan 29 Juni 2021, nilai penawaran umum di pasar modal, baik melalui penawaran umum perdana (initial publik offering/IPO), rights issue (penerbitan saham baru), hingga penawaran umum surat utang (obligasi) mencapai Rp 67,8 triliun dari sebanyak 68 penawaran umum.
"Penghimpunan dana di pasar modal kami perkirakan akan meningkat Rp 150-180 triliun, berdasarkan yang dicapai sekarang dan pipeline cukup besar," kata Wimboh, dalam paparannya di acara webinar bertajuk "Economic Outlook Prospek Ekonomi Pasca-Stimulus dan Vaksinasi, Selasa (6/7/2021).
[Gambas:Video CNBC]
