Bukan PPKM Darurat, tapi Bandar Obral Saham & IHSG Ambles 1%

Putra, CNBC Indonesia
13 July 2021 15:43
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk parah 1,09% ke level 6.012,03 pada penutupan perdagangan Selasa (13/7/21) di tengah terus melesatnya kasus Covid-19 di dalam negeri dan munculnya wacana perpanjangan PPKM Darurat hingga 6 pekan.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 11,1 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 91 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar Rp 64 miliar dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp520 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 49 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dijual Rp 100 miliar.

Namun dikalangan pelaku pasar beredar kabar, bahwa market maker atau bandar saham sedang melepas saham-saham digital dan teknologi yang selama ini sudah naik tinggi. Para bandar ini dikabarkan ingin menarik dana dan akan masuk ke saham-saham dari sektor lain yang punya potensi menguat. 

PPKM Darurat, bukan isu utama dikalangan pelaku pasar. Apalagi saat ini proses vaksinasi covid-19 terus berjalan, dan ini memberikan persepsi positif bagi kalangan pelaku pasar.

Memang kasus baru harian Covid-19 menembus angka psikologis 40.000, dengan total kasus mencapai 2,5 juta orang. Kementerian Kesehatan pada Senin (12/7/2021) hingga pukul 12:00 WIB mencatat ada tambahan kasus baru 40.427 orang, dengan total kasus Covid-19 nasional 2,567 juta orang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menyebutkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat bisa diperpanjang hingga 6 pekan. Hal ini memicu sentimen negatif bagi pasar keuangan dalam negeri.

Pasar memantau pidato Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell yang dijadwalkan berpidato di depan anggota Kongres Rabu dan Kamis nanti untuk memberikan update kebijakan moneter.

Dari sisi pandemi, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan bahwa mereka yang divaksin penuh dan terpapar virus Covid-19 varian delta cenderung tak bergejala.

Di Eropa, produsen mobil VW akan merilis update strategi korporasi, sementara Prancis dan Jerman akan merilis data inflasi per Juni.

Kepala riset Praus Kapital, Alfred Nainggolan mengungkapkan, perpanjangan kebijakan PPKM Darurat secara jangka pendek akan menyebabkan IHSG mengalami tekanan, namun sifatnya sesaat. Hal ini lantaran pemerintah akan bisa menangani gelombang kedua Covid-19.

"Dalam kondisi seperti ini tentu sulit untuk mengaharapkan untuk mendapatkan pertumbuhan yang signifikan bagi emiten," kata Alfred, kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/7/2021).

Meski demikian, kata dia, beberapa sektor masih bisa memberikan pertumbuhan yang signifikan seperti sektor komoditi, kesehatan dan juga telekomunikasi.

"Dengan asumsi PSBB darurat hingga 6 minggu maka pertumbuhan ekonomi akan berada di bawah 4% dan recovery IHSG pasca selesainya Covid Wave 2 kami perkirakan masih mampu ke rentang 6.400- 6.600," kata Alfred.

Sementara itu, pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang menuturkan, kebijakan PPKM Darurat yang diperpanjang akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan dari yang diproyeksikan sebelumnya.

Oleh sebab itu, tidak mengherankan, sejak awal tahun Edwin sudah memprediksi PDB Indonesia hanya akan tumbuh di kisaran 3,5%.

"Memperpanjang PPKM Darurat dampaknya ekonomi Indonesia akan terpukul," kata Edwin, saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (13/7/2021).

Dengan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 yang lebih ketat menyebabkan banyak perusahaan terkena imbasnya seperti melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Sektor yang paling terpukul kata Edwin ialah di sektor konsumer imbas dari penutupan sejumlah pusat perbelanjaan dan aktivitas cafe dan restoran yang meniadakan makan di tempat (dine in).

"Akibat Covid beberapa perusahaan suffering, terkena dampak sehingga lay off. Sehingga, konsumsi masyarakat akan lebih rendah dari perkiraan awal," ujarnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tunggu Kabar Penting The Fed, IHSG Tumbang ke Zona Merah

Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular