
5 Saham Ini Ambles Lebih dari 6%, Bikin IHSG Longsor 1% Lebih

Jakarta, Indonesia - Sejumlah saham anjlok lebih dari 6% menjelang penutupan perdagangan sesi II hari ini, Selasa (13/7/2021), seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur lebih dari 1%.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.34 WIB, IHSG 'terjun bebas' 1,09% ke 6.013,260, setelah sempat menguat pada awal perdagangan pagi tadi. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 9,316 triliun dengan volume perdagangan sebesar Rp 18,13 miliar.
Kendati IHSG anjlok, investor asing mencatatkan beli bersih (net but) di pasar reguler sebesar Rp 80,90 miliar dan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 113,12 miliar.
Berikut ini 5 besar saham top losers:
Multipolar (MLPL), saham -6,85%, ke Rp 680, transaksi Rp 100,5 M
Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), -6,49%, ke Rp 72, transaksi Rp 12,6 M
Bank Neo Commerce (BBYB), -6,40%, ke Rp 585, transaksi Rp 92,4 M
Smartfren Telecom (FREN), -6,14%, ke Rp 107, transaksi Rp 142,8 M
XL Axiata (EXCL), -6,13%, ke Rp 2.450, transaksi Rp 111,8 M
Menurut data di atas, saham emiten Grup Lippo, MLPL, menjadi yang paling ambles hingga mencapai batas auto rejection bawah (ARB) 6,85% ke Rp 680/saham, setelah kemarin saham ini ditutup stagnan di Rp 730/saham.
Sebelumnya, pada Jumat (9/7) pekan lalu saham MLPL ditutup melonjak 5,80%. Dalam sepekan saham ini turun 2,86%, sementara dalam sebulan naik 0,74%.
Di posisi kedua ada saham emiten tambang batu bara, BOSS, yang anjlok 6,49% ke Rp 72/saham. Ini adalah kali keempat secara beruntun saham BOSS anjlok hingga lebih dari 6%. Pelemahan berturut-turut tersebut terjadi lantaran investor masih merealisasikan aksi ambil untung setelah pada Selasa (6/7) dan Rabu (7/7) pekan lalu saham BOSS melesat masing-masing 34,62% dan 34,29%.
Duo saham emiten telekomunikasi, FREN, dan EXCL, juga tersungkur. Saham FREN merosot 6,14% ke Rp 107/saham, melanjutkan koreksi pada 3 hari sebelumnya. Kemudian, saham EXCL terjungkal 6,13% setelah dua hari sebelumnya menghijau 1,94%.
Anjloknya IHSG hingga sore ini, terjadi di tengah adanya kemungkinan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat akan diperpanjang hingga 6 pekan.
Kemungkinan PPKM Mikro Darurat diperpanjang sangat besar, sebab penambahan kasus penyakit virus corona (Covid-19) per hari masih terus mencetak rekor tertinggi.
Kemarin, penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) kembali mencetak rekor tertinggi 40.427 orang per hari. Melewati rekor sebelumnya yang masih di kisaran 38 ribu orang per hari.
Adanya risiko pandemi Covid-19 yang masih tinggi, khususnya varian baru atau delta, maka pemerintah membuat skenario untuk melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat sampai dengan 6 minggu.
"PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan," tulis bahan paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat bersama Banggar DPR, Senin (12/7/2021).
Oleh karena itu APBN akan diperkuat untuk merespon dampak negatif peningkatan kasus Covid-19 kepada perekonomian dan diperlukan akselerasi vaksinasi, efektivitas PPKM Darurat, dan kesiapan sistem kesehatan, baik itu fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan.
Akibat PPKM Mikro Darurat yang diperpanjang, perekonomian Indonesia juga akan kena dampaknya.
Sri Mulyani pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2021 akan melambat menjadi 4% sampai 5,4% dan pada Kuartal IV-2021 diperkirakan akan tumbuh 4,6% - 5,9%. Sehingga secara keseluruhan tahun diperkirakan hanya akan mencapai 3,7% sampai 4,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham