Awal Pekan Asing Borong Saham ICBP-INCO & Lepas INTP-MNCN

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
12 July 2021 17:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau pada perdagangan Senin (12/7/2021). Indeks bursa saham acuan nasional tersebut ditutup menguat 0,64% ke level 6.078,57.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali naik menjadi Rp 12,2 triliun dan terpantau investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 102 miliar di pasar reguler. Sebanyak 237 saham menguat, 274 saham melemah dan 150 lainnya stagnan.

Dari daftar net buy, asing tercatat mengoleksi beberapa saham, di mana saham emiten konsumer produsen Mie Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menjadi yang paling banyak dikoleksi oleh investor asing pada hari ini. Selain itu, asing juga mengoleksi banyak saham emiten pertambangan nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Selain saham ICBP dan INCO, asing juga mengoleksi empat saham berkapitalisasi terbesar, yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini.

Sementara dari daftar net sell, asing tercatat melepas beberapa saham, di mana saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) dan saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) menjadi saham yang cukup banyak dilepas oleh investor asing pada hari ini. Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:

Pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia hingga kini masih dinilai cukup tinggi. Per Minggu (11/7/2021) pukul 12.00 WIB, kasus baru Covid-19 tercatat bertambah 36.197, sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka psikologis 2,5 juta atau tepatnya 2.527.203.

Angka ini lagi-lagi menjadikan Indonesia memimpin kenaikan kasus Covid-19 global di posisi wahid mengalahkan India di tempat kedua dengan catatan kenaikan 35.276 kasus per hari. Tingginya penularan tersebut mensyaratkan tambahan dana APBN bagi penanganan Covid-19.

Dari pasar komoditas, kabar positif berhembus dari kontrak berjangka nikel, yang pada pagi ini melesat 2,05%, atau US$377,5, menjadi US$ 18.750/ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular