Kliring Berjangka Siapkan Teknologi Blockchain, Untuk Apa?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 July 2021 17:05
Blockchain
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga kliring perdagangan komoditi berjangka pelat merah, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero)/KBI melakukan transformasi digital pada proses bisnis perusahaan sejalan dengan transformasi yang dilakukan perusahaan. Penerapan digitalisasi ini dilakukan dengan mengaplikasikan blockchain dan smart contract dalam prosesnya.

Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan KBI sudah menyiapkan roadmap jangka panjang, yang ke depan diharapkan KBI akan bertransformasi dari perusahaan kliring yang menggunakan teknologi digital, menjadi perusahaan digital yang memiliki lisensi kliring.

"Saat ini semua laporan terkait kegiatan kliring penjaminan dan penyelesaian transaksi, semua sudah dilakukan secara digital. Untuk Sistem Resi Gudang, KBI belum lama ini telah memperbarui aplikasi registrasi dengan mengaplikasikan teknologi blockchain dan smart contract," kata Fajar dalam siaran persnya, Senin (12/7/2021).

Dia menjelaskan digitalisasi ini bukan hanya dilakukan dalam proses bisnis dan perangkat digital saja. Namun juga menerapkan mindset digital kepada karyawan. Berbagai program digitalisasi tengan dilakukan, seperti aplikasi e-nota, Human Resources Information System (HRIS), serta sistem internal yang terotomasi.

Fajar melanjutkan, gelombang disrupsi teknologi hanya bisa dihadapi dengan transformasi dan digitalisasi. Sebab pola kehidupan masyarakat sudah berubah ke arah digital.

Adapun KBI memiliki lini bisnis sebagai lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian transaksi di perdagangan berjangka komoditi dan pasar fisik, serta Pusat Registrasi Resi Gudang.

Pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan disrupsi teknologi tidak bisa dihindari sehingga mau tak mau BUMN harus melakukan langkah adaptasi serta transformasi menuju digitalisasi.

Digitalisasi ini tidak hanya dilakukan dengan perubahan radikal akibat disrupsi teknologi tersebut, namun juga diperlukan serta people mindset dalam organisasi.

"Namun demikian, dari proses digitalisasi tersebut yang lebih penting adalah adanya transformasi budaya di BUMN untuk menuju perusahaan negara yang memiliki digital mindset & budaya yang kuat," kata dia.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BUMN Ini Garap Transaksi Karbon via Blockchain, Berapa Duit?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular