
Harga CPO Naik, Terbantu Kisruh Politik Malaysia?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik tajam pada perdagangan hari ini. Kenaikan ini terjadi setelah harga turun selama tiga hari beruntun.
Pada Jumat (9/7/2021) pukul 10:09 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 3.828/ton. Melesat 1,57% dibandingkan sehari sebelumnya.
Investor kembali melirik kontrak CPO karena harganya sudah 'murah' akibat koreksi selama tiga hari perdagangan berturut-turut. Dalam tiga hari tersebut, penurunan harga mencapai 2,86%.
Sepertinya pelemahan nilai tukar mata uang ringgit Malaysia menjadi penopang harga CPO. Komoditas ini dibanderol dengan ringgit, sehingga saat mata uang Negeri Harimau Malaya melemah maka harga CPO jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan naik. Harga ikut terungkit.
Pada pukul 10:19 WIB, US$ 1 setara dengan MYR 4,19. Ringgit melemah 0,17% dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin. Dalam sebulan terakhir, depresiasi ringgit tercatat 1,72%.
Situasi politik Malaysia yang memanas mempengaruhi pergerakan ringgit. UMNO, koalisi partai pendukung pemerintah, mencabut dukungannya terhadap Perdana Menteri Muhyiddin Yassin karena dinilai gagal menangani pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).
Namun Jaksa Agung Malaysia Idrus Harun menegaskan pemerintahan PM Muhyiddin tetap bisa bekerja. Dia menilai tidak ada bukti bahwa PM Muhyiddin sudah kehilangan mayoritas dukungan di parlemen.
"Untuk saat ini, pemerintah tidak memiliki bukti bahwa Bapak Perdana Menteri tidak lagi dipercaya oleh mayoritas anggota parlemen," tegas Idrus dalam keterangan tertulis, seperti dikutip dari Reuters.
Parlemen Malaysia akan menggelar sidang luar biasa selama lima hari mulai 26 Juli 2021. Sidang ini diperkirakan akan menentukan nasib pemerintahan PM Muhyiddin.
Kisruh politik ini membuat investor menjaga jarak dari pasar keuangan Malaysia. Akibatnya, ringgit melemah sehingga membantu kenaikan harga CPO.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Pasar Dilanda Aksi Beli Gila-gilaan, Harga CPO Nge-gas
