Rights Issue Allo Bank

Harga BBHI Tiba-tiba Rp 2.160, Tenang Ini Cuma Harga Teoritis

Putra, CNBC Indonesia
09 July 2021 10:59
Dok BBHI
Foto: Dok BBHI

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Allo Indonesia Tbk (BBHI) yang dulu bernama Bank Harda Internasional milik pengusaha nasional Chairul Tanjung dibuka di level Rp 1.735/saham pada awal perdagangan Jumat ini (9/7).

Setelah itu data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saham BBHI kemudian melesat ke level tertinggi hariannya alias ARA (auto reject atas, kenaikan 25% per hari) yakni 24,50% ke level harga Rp 2.160/saham.

Tapi nanti dulu, kok harganya jadi Rp 2.160?

Pelaku pasar pun sempat bertanya-tanya, ada apa ini? Pasalnya harga penutupan BBHI pada Kamis kemarin masih di level Rp 4.670/saham.

Ternyata tak perlu panik, turunnya harga saham BBHI bukan karena terkoreksi akan tetapi karena harga teoritis saham dalam rangka penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.

Menurut prospektusnya, hari ini adalah tanggal Ex-Date rights issue BBHI.

Cum date adalah tanggal yang menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal tersebut perdagangan atas suatu saham masih mengandung atau memiliki hak dividen.

Sementara ex date merupakan tanggal yang menunjukkan bahwa perdagangan saham yang dilakukan pada hari itu tidak lagi mengandung hak bagi pemegang saham.

Adapun harga teoritis saham adalah harga yang diterapkan bursa sebagai pedoman tawar menawar atas saham pada saat dimulainya perdagangan pertama di pasar reguler setelah adanya penerbitan saham baru.

Harga teoritis adalah harga penyesuaian antara harga pasar dan harga tebus rights issue.

Ini adalah mekanisme bursa agar pasca-rights issue agar kapitalisasi pasar emiten tidak melonjak tiba-tiba apalagi ketika rights issue yang dilakukan dalam menerbitkan jumlah saham yang banyak dengan harga penebusan di bawah harga pasar seperti BBHI, hal ini karena kapitalisasi pasar sebuah perusahaan dipengaruhi oleh harga saham lalu dikali dengan jumlah sahamnya.

Secara teoritis, investor tidak akan merugi karena harga sahamnya turun tiba-tiba.

Hal ini karena nantinya investor akan mendapat saham rights (BBHI-R) di mana setiap pemegang 125 induk BBHI per 8 Juli kemarin akan mendapat 224 rights issue. Sang investor bisa menebus 1 saham BBHI dengan harga Rp 100/saham.

Tercatat tanggal Cum Date RI BBHI di pasar reguler di tanggal 8 Juli, Ex Date reguler di tanggal 9 Juli, sedangkan rights issue nantinya dapat dilaksanakan di pasar tunai per tanggal 14 Juli hingga tanggal 21 Juli.

Hari ini pascapenetapan harga teoritis RI, BBHI dibuka melesat ke level tertinggi hariannya alias ARA 24,50% ke level harga Rp 2.160/saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,4 miliar.

Sebelumnya, regulator juga sudah merilis pengumuman mengenai harga teoritis saham BBHI di mana menurut perhitungan bursa harga teoritis BBHI berada di angka Rp 1.736,819 dan dibulatkan ke bawah menjadi Rp 1.735/unit.

Jadi harga saham BBHI pada awal perdagangan saat ex date tadi pagi yakni Rp 1.735.

BBHI data BEIFoto: BBHI data BEI
BBHI data BEI

Bagi investor yang sudah jadi pemegang saham, ada cuan besar dengan harga teoritis yang kemudian naik menjadi di Rp 2.160, mengingat harga tembus saham BBHI hanya Rp 100/saham.

Adapun setelah rights issue berlaku, maka harga saham BBHI akan sesuai dengan bid dan offer di pasar sehingga masih berpotensi kembali ke level tertingginya.

Allo Bank Indonesia, memang tengah menggelar penawaran umum terbatas (PUT) II dalam dalam rangka rights issue.

Berdasarkan prospektus, perseroan akan menerbitkan sebanyak 7.498.501.776 saham biasa atau sebesar 64,18% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT II dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp 100.

Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima Bank Harda dalam PMHMETD ini sebesar Rp 749.850.177.600 atau hampir Rp 750 miliar.

HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 5 hari kerja mulai 14 Juli 2021 sampai dengan 21 Juli 2021.

Sesuai dengan pernyataan pada 11 Mei 2021, PT Mega Corpora selaku pemegang saham dengan kepemilikan 90,00% akan mengambil bagian seluruh HMETD yang menjadi haknya.

Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT II tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan alokasikan kepada para pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.

Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas waktu HMETD yakni 12 Juli 2021, tanggal cum HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 8 Juli dan tanggal ex HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 9 Juli.

Berikutnya tanggal cum HMETD di Pasar Tunai 12 Juli, tanggal ex HMETD di Pasar Tunai 13 Juli, tanggal distribusi HMETD 13 Juli, dan tanggal pencatatan efek di BEI 14 Juli.

Periode perdagangan HMETD yakni 14 Juli sampai 21 Juli, periode pelaksanaan HMETD 14 Juli, periode penyerahan efek 16 Juli sampai 23 Juli, tanggal akhir pembayaran pesanan efek tambahan 23 Juli, tanggal Penjatahan 26 Juli, dan tanggal pengembalian kelebihan uang pesanan 27 Juli.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular