Inggris Tindak Keras Binance, Persaingan Exchanger Kian Ketat

chd, CNBC Indonesia
09 July 2021 13:20
Gambar Konten, Uang Kripto
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah-tengah langkah pemerintah Inggris yang ingin memblokir perusahaan kripto Binance, belakangan ini muncul persaingan antar perusahaan pertukaran kripto.

Persaingan tersebut makin besar setelah beberapa perusahaan pertukaran kripto melaporkan lonjakan pengguna barunya baru-baru ini.

Otoritas Perilaku Keuangan (Financial Conduct Authority/FCA) baru-baru ini mengumumkan tindakan kerasnya terhadap kripto Binance, perusahaanpertukaran kripto teratas di dunia berdasarkan volume perdagangannya, di mana tindakan keras tersebut dilakukan untuk membatasi perusahaan melakukan aktivitasnya di Inggris.

Atas dasar pertimbangan tersebut, Binance akhirnya menarik diri untuk mendaftarkan sebagai perusahaan aset kripto berlisensi di Inggris pada Mei lalu, karena tidak memenuhi persyaratan perusahaan anti pencucian uang.

Namun secara teknis, Binance masih diizinkan untuk terus menawarkan perdagangan kripto ke Inggris. Dalam artian, Binance masih diperbolehkan melakukan perdagangan di luar Inggris.

Binance mengatakan bahwa tindakan keras tersebut hanya berdampak pada entitas di Inggris, Binance Markets Limited, dan tidak akan berdampak pada layanan yang disediakan oleh Binance.com di negara tersebut.

Namun, Binance terpaksa mengikuti pembatasan FCA. Pelanggan untuk sementara tidak dapat melakukan penarikan kartu karena masalah dengan sistem Pembayaran Lebih Cepat (Faster Payment) di Inggris. Sementara itu, bank Barclays telah memblokir pelanggan yang mengirim pembayaran ke perusahaan pertukaran kripto.

Kemunduran Binance di Inggris telah menjadi keuntungan bagi para pesaingnya, di mana mereka telah melihat jumlah pengguna berlipat ganda sejak pembatasan FCA diumumkan.

"Kami melihat peningkatan pelanggan di Inggris, namun kami tak merubah dalam hal pemasaran," kata Julian Sawyer, CEO pertukaran kripto Bitstamp yang berbasis di Luxemburg, kepada CNBC International.

Pada Selasa (6/7/2021) lalu, Bitstamp mengklaim bahwa pelanggannya tumbuh 138% sejak FCA mengeluarkan pemberitahuannya tentang Binance pada 25 Juni lalu. Binance pun menolak mengomentari hal ini ketika dihubungi oleh CNBC International.

"Jika anda diberi tahu bahwa bank tempat anda bekerja kurang aman, maka anda akan mencari dan memindahkan uang anda ke bank lainnya yang anda anggap sangat aman." kata Sawyer, dilansir dari CNBC International.

Sementara itu, perusahaan pertukaran Kraken yang berbasis di AS juga diuntungkan dari pelarangan pengoperasian Binance di Inggris.

"Persentase pelanggan yang mendaftar di Inggris meningkat dua kali lipatnya dalam beberapa pekan terakhir, dibandingkan dengan yang mendaftar di pasar Kraken lainnya," kata juru bicara Kraken kepada CNBC International.

Selain Bitstamp dan Kraken, Gemini juga menjadi salah satu dari sedikit perusahaan yang terdaftar dalam daftar perusahaan aset kripto oleh FCA.

"Kami telah melihat pertumbuhan pengguna yang luar biasa saat konsumen melihat ke arah perusahaan yang disetujui." kata Blair Halliday, Kepala Gemini di Inggris, dilansir dari CNBC International.

Kemunduran Binance tidak hanya terjadi di Inggris. Pada Selasa lalu, Binance telah menangguhkan sementara deposito bank euro melalui skema pembayaran Single Euro Payments Area, karena "peristiwa di luar kendali kami."

Regulator di Kanada, Jepang, dan Thailand juga telah mengeluarkan peringatan serupa kepada perusahaan tentang operasi Binance tanpa izin.

CEO Binance, Changpeng Zhao mengatakan dalam sebuah postingan blog pribadinya pada Rabu (7/7/2021) lalu bahwa perusahaan sebenarnya masih memiliki banyak ruang untuk tumbuh, namun hal itu tidak selalu berhasil.

"Kepatuhan adalah proses perjalanan, terutama di sektor baru seperti kripto," kata Zhao, menambahkan Binance mempekerjakan lebih banyak staf kepatuhan dan melokalisasi operasinya untuk lebih memenuhi kewajiban peraturannya.

Langkah Inggris, Jepang, dan negara lainnya mengikuti sejumlah langkah yang diambil oleh regulator China untuk menekan industri kripto.

Beberapa wilayah di China telah bergerak untuk menghilangkan operasional penambangan kripto yang intensif energi, di tengah kekhawatiran akan dampak lingkungannya.

Awal pekan ini, pihak Beijing menyerukan penutupan perusahaan yang dicurigai menyediakan perangkat lunak untuk transaksi mata uang virtual.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jagat Kripto Geger, Binance Diduga Cuci Uang & Gelapkan Pajak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular